Menurut Renzuli anak-anak berbakat adalah anak yang memiliki atau mampu mengembangkan kesatuan dari sifat-sifat itu dan menerapkanya untuk bidang-bidang apa yang bermakna dari kinerja manusia. Bisa juga dikatakan bahwa anak berbakat menurut teori Renzulli adalah anak yang mampu mengembangkan potensinya.
Teori Renzulli juga mengemukakan bahwa identifikasi anak berbakat harus mewakili kawasan-kawasan kemampuan intelektual umum, Â komitmen terhadap tugas dan kreativitas. Menurutnya kinerja seseorang secara khusus dipengaruhi oleh motivasi yang muncul dalam menyelesaikan tugasnya.
Menurut Renzulli, keberbakatan mencakup tiga dimensi yang saling berkaitan, yang di sebut dengan "Three-Ring Conception" yaitu:
High potential ability, atau kecerdasan diatas rata-rata atau bisa juga disebut kecerdasan tinggi. Kemampuan ini mencakup berbagai bidang kemampuan yang biasanya diukur dengan tes intellegensi, prestasi, kemampuan mental primer dan berfikir kreatif. Diantaranya penalaran verbal, cepat menangkap informasi, spasial gagasan yang orisinil. Keberbakatannya bisa dilihat dari tingkat IQ yang dimiliki anak:
# bakat ringan IQ 115-129
# bakat sedang IQ 130-144
# bakat tinggi IQ 145 ke atas
Task commitment,atau penyelesaian tugas-tugas. Meningkatkan diri terhadap tugas-tugas yang dimiliki atau yang didapat. Memiliki komitmen yang tinggi. Task commitmentini merupakan bentuk motivasi internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet dalam mengerjakan pekerjaannya, meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan, tetapi menyelesaikan tugas yang telah diberikan padanya adalah tanggung jawabnya.
 Menunjukkan komitmen terhadap tugas, di indikasikan dengan memiliki minat dan antusias yang tinggi dengan suatu problem atau bidang tertentu, kemampuannya dalam mengidentifikasi masalah-masalah di bidang-bidang tertentu, memelihara keterbukaan diri dan kritik eksternal.
Kreativitas tinggi,kreativitas merupakan suatu ungkapan atau upaya untuk mengungkapkan atau berusaha menciptakan sesuatu dengan fantasi. Sebagai kemampuan memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam memecahkan suatu masalah, atau kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru, menciptakan hal baru / membuat kombinasi-kombinasi yang baru. Kreativitas yang tinggi, ditunjukkan dengan kelancaran dan keluwesan dalam berfikir, keterbukaan terhadap pengalaman, reseptif dalam berfikir.
Sumber: Conny Semiawan. 1994. Persepektif pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Departemen pendidikan Dan Kebudyaan