Mohon tunggu...
LENI MARIANTI
LENI MARIANTI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Apa dengan Negaraku?

13 April 2016   10:20 Diperbarui: 13 April 2016   10:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

mengikuti perkembangan zaman dari tahu ketahun Negara kita pada saat ini semakin menurun baik dari pertumbuhan ekonomi, kemiskinan semakin meningkat dan korupsi semakin meraja lela.

Kalok sudah seperti ini mau dibawa kemana Negara ini, yang dikatakan wakil rakyat  bukan membatu rakyat tapi malah menyengsarakan rakyat. Kenapa demikian?

 karena bila kita lihat, dengar  dan baca saat ini baik di  tv, radio, Koran, media social yang paling sering dibahas adalah korusi yang terjadi di Negara kita yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara / wakil rakyat.

Sebenarnay masih pantaskah para pejabat Negara ini di katakana sebagai wakil rakyat bila kita lihat, dengar dan baca pada saat ini?

 kenapa demikian ? karena yang seharusnya membantu dan mengayomi masyarakat malah asik-asikkan merampas hak-hak rakyat  maka masih pantas mereka dikatakan wakil rakyat yang disuatu sisi(rakya miskin) masih memakan nasi basi dan kadang mendapat- kan makanan dari mengamen dan mengulung sampah dan juga tidur diemperan took orang, kolong jembatan ,dan kadang  mereka harus berebutan tempat tidur saking mirisnya hidup rakyat Indonesia.  sedangkan disisi lain ada yang dengan mudahnya mengambil uang rakyat yang mereka gunakan untuk kehidupan peribadinya kadang pergi keluar negri, nginep di hotel bintang lima, makan di lestoran yang paling mahal tampa merasa bersalah, dan berdosa memakan uang rakyat itulah realita yang terjadi saat ini di Negara tercita kita

begitu lucunya doneng Negara kita ini, seperti yang dalam syair lagu bang haji romairama yang bunyinya “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”

begitulah dongen kita di Negara Indonesia .

sumber

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun