Dari bintang yang bersinar di malam hari, hingga matahari yang menerangi bumi. Semua itu termasuk jenis bintang. Tapi, tahukah bahwa bintang juga dapat mengalami kematian seperti makhluk hidup lainnya. Proses tersebut dinamakan supernova. Supernova berasal dari bahasa latin “nova” yang berarti baru, bintang baru sementara. Supernova merupakan fenomena saat sebuah bintang yang akan mati meledak dan memancarkan ledakan badai sinar gamma.
Sesuai dengan namanya, bintang tersebut akan bersinar dengan sangat terang seperti sebuah bintang baru, sebelum akhirnya meledak. Para astronom menyatakan bahwa supernova terjadi saat sebuah bintang kehabisan bahan bakarnya, yang kemudian menyebabkan massa bintang tersebut tertarik ke inti karena pengaruh gravitasi. Sehingga mengakibatkan perubahan dan ketidakseimbangan pada inti bintang, dan akhirnya terjadi supernova. Fenomena tersebut dapat terjadi selama berhari - hari, berbulan - bulan, hingga tahun.
Tidak berakhir begitu saja, setelah terjadi supernova, bintang tersebut berubah menjadi lubang hitam. Tetapi, tidak selalu berubah menjadi lubang hitam, ada beberapa yang berubah menjadi bintang baru, tergantung pada massa yang terdapat di bintang tersebut.
Walaupun berbahaya, tetapi fenomena tersebut membawa banyak pengaruh terhadap terbentuknya alam semesta. Dan, tidak semua bintang yang ada di alam semesta akan mengalami supernova, ada yang langsung menghilang ataupun hanya mengalami ledakan kecil, seperti matahari. Kalaupun akan mengalami supernova, sepertinya membutuhkan waktu miliaran tahun. Jadi tidak perlu khawatir, karena belum ada bintang di dekat bumi maupun tata surya yang akan mengalami supernova. Kecuali, ada bintang yang tiba - tiba muncul dan meledak.
Referensi :
Brown, G. E., Bethe, H. A., & Baym, G. (1982). Supernova theory. Nuclear Physics A, 375(3), 481-532.
Bethe, H. A. (1990). Supernova mechanisms. Reviews of Modern Physics, 62(4), 801.
Woosley, S. E., & Weaver, T. A. (1986). The physics of supernova explosions. Annual review of astronomy and astrophysics, 24(1), 205-253.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H