Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Debat Keempat Pilpres 2019, Indonesia Maju Vs Indonesia Rasa Orde Baru

31 Maret 2019   19:29 Diperbarui: 31 Maret 2019   19:38 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi-Prabowo Bersalaman Usai Debat, foto:suara.com

Hal ini ia tegaskan ketika menanggapi persoalan e-government dalam rangka peningkatan pelayanan publik, agar semakin responsif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Saya lebih baik pakai teknologi lama, tapi kekayaan tidak mengalir keluar," kata Prabowo.

Indonesia Maju vs Indonesia Usang

Dari dua gagasan tersebut, kita sebenarnya bisa menilai perbedaan di antara Jokowi dan Prabowo. Bila capres 01 mengajak menuju Indonesia Maju, maka Prabowo justru sebaliknya. Capres 02 itu hanya ingin mengajak kita semua menuju Indonesia Usang.

Bila Jokowi mengajak masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel, maka sebaliknya dengan Prabowo.

Bila Jokowi ingin birokrasi pemerintah berorientasi melayani publik dengan cepat dan efisien, sehingga pelaksanaan e-government mutlak diperlukan, maka Prabowo tak mau seperti itu.

Alih-alih mengikuti perkembangan zaman, Prabowo justru mengajak kita semua untuk kembali dalam teknologi lama.

Dengan demikian, yang diinginkan Prabowo itu adalah Indonesia yang seperti beberapa puluh tahun lalu, di mana proses pelayanan publik sangat lambat, pemerintahan yang korup, dan budaya Asal Bapak Senang (ABS) merajalela. Dan itu tak lain adalah Indonesia di era Orde Baru.

Perubahan Sistemik Menuju Indonesia Maju

Apa yang digagas Jokowi melalui Pemerintahan DILAN (Digital Melayani) pada dasarnya adalah upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berorientasi melayani publik.

Sebab, Pemerintahan Digital mengandaikan dua nilai utama, yakni transparansi dan akuntabilitas. Di sini "seluruh isi dalaman" pemerintah bisa diketahui publik secara luas, sehingga mau tak mau aparatur negara dipaksa untuk berlaku apa adanya tanpa rekayasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun