[caption caption="Khawarij dalam islam ( salafymakassar.net)"][/caption]Tulisan ini dipersembahkan kepada pihak-pihak yang masih menuduh kalau HT adalah Khawarij. Semoga dengan ulasan ini bisa sedikit memberi bahan pertimbangan mendalam. Memang tidak dapat dipungkiri kalau Tuduhan yang disematkan kepada HT sangat variatif. Hal itu wajar dan manusiawi karena adanya berbagai alasan dan berbagai kepentingan terkait munculnya tuduhan-tuduhan yang ada selama ini.Dengan segala argumentasi beserta dalil - dalil yang dipaksakan mereka seolah memiliki sertifikat untuk menentukan mana yang benar dan mana yang keliru. Tentu saja dengan muatan subjektifitas untuk menguatkan berbagai tuduhan-tuduhan mereka. Diantara tuduhan itu adalah bahwa HT dianggap sebagai kelompok Khowarij. Salah satu justifikasi atas argumentasi ini adalah karena HT suka mengkritik kebijakan pemerintah dan tidak mau tunduk kepada keputusan pemerintah, misalnya menolak program BPJS, tidak mau terlibat riba dan bank, dan lain sebagainya.
Bahkan ada sebagian ustadz, yang begitu semangat menuduh HT sebagai kelompok Khowarij, dengan alasan-alasan yang bagi orang berilmu akan terasa sangat lucu. Berikut ini merupakan ciri-ciri Khowarij menurut ustadz tersebut:
Pertama, Adanya majelis-majelis rahasia. Kata beliau, HT selalu menyembunyikan pertemuan-pertemuan mereka dan berupaya untuk menghindar dari pandangan manusia yang tidak sejalan dengan paham mereka. Majelis-majelis rahasia tersebut mereka adakan di tempat-tempat khusus atau kadang-kadang di alam terbuka yang jauh dari keramaian manusia, bahkan kadang-kadang di tempat-tempat peristirahatan untuk menghindari adanya keraguan dan kecurigaan pihak lain. Bisa juga di gua-gua dan yang semisalnya.
Kemudian mereka, menamakan majelis-majelis rahasia tersebut dengan majelis-majelis ilmiah.
Kalau seandainya mereka duduk berkumpul dalam rangka untuk mencari ilmu dan faidah ilmiah, maka pihak yang tidak sepaham (tidak satu kelompok) dengan mereka tidak diizinkan untuk duduk bersama mereka serta tidak diizinkan masuk ke tempat-tempat pertemuan mereka.
Beliau kemudian mengutip pernyataan Amirul Mu’minin Umar bin ‘Abdil ‘Aziz: “Jika anda telah melihat sekelompok orang yang secara khusus melakukan pembicaraan rahasia berkaitan dengan urusan umat, maka ketahuilah sesungguhnya mereka sedang meletakkan pondasi kesesatan.”
Kedua, kata beliau kaum Khawarij adalah orang-orang yang semangat dalam ibadah. Mereka itu bukanlah para pelaku kemaksiatan atau para preman, tetapi mereka sesat.
Ketiga, diantara ciri kaum Khawarij adalah orang-orang yang muda umurnya dan dungu cara berpikirnya, serta mereka sama sekali bukan dari kalangan ‘ulama.
Keempat, kelompok Khawarij selalu berupaya menyembunyikan berbagai operasi jaringan mereka dari keumuman manusia dan tidak mau menampakkan identitas (jati diri) mereka secara terang-terangan.
Kelima, kelompok Khawarij selalu menampakkan diri mereka dengan slogan amar ma’ruf nahi munkardalam rangka menarik simpati hati manusia.
Keenam, kelompok Khawarij sering meletakkan nash-nash (al-qur’an dan as-sunnah) bukan pada tempatnya.
Ketujuh, kelompok Khawarij tidaklah pernah menimba ilmu dari para ‘ulama (Ahlus Sunnah wal Jama’ah), dan sesungguhnya mereka hanya bersandarkan pada pemahaman mereka yang pendek serta doktrin-doktrin para pemimpin mereka yang jahil.