Kisah kertas kulipat-lipat
lantas kubuat kapal dari sekumpulan cerita
rencananya abadi hanya sebiduk
kita bersatu di bahtera cita-cita
Ujung kertas kulipat sampai ke dada
lalu dalam diam hati kupetak-petak
bukan rindu untukmu atau dia
sampan itu kamar bercinta kita setelah akad
Di atas kasur berbunga ruang hampa
badai emosi menghantam dalam gelas kaca
kuminum seteguk masalah biar puting sedikit reda
hujan air mata cuma serintik titik nila
namun biduk dihempas ombak yang menggulung murka
Aku memutar haluan rejeki hidup kita
kau satukan kompas dengan hatimu di peta
di buritan penuh dengan doa-doa
di kamar mesin waktu tua aku hanya terjaga
terbakar menguap usia
bila amarah berubah jadi batu dan bara
Dermaga yang kita labuhi sebentuk laci kotak
jangkar aku simpan dan lamunan aku tambatkan
tiada semua kapal impian nahkodanya berpangkat
masinis hidup dari mesin waktu dan janji pengorbanan
Minyak mesin kupompa dari kompor usang
dapur kubiarkan berasap sampai di kepala ranjang
ego berdua terbakar hanguskan dinding kertas
biduk kita seperti kapal perang dari kertasÂ
Sisa mesin yang belum habis terbakar
kulipat-lipat lebih kecil lagi sampai tak terlihat mata fana
dan kusimpan dalam kantung hati yang masih tebal mekar
kujaga dan kurawat beserta belahan jantung hati kita berdua
_____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Duka Masinis di Kapal Kertas"
Manokwari, 24062015
'1 Modified at Manokwari 03 Februari @kutikata2018
*ajilatuconsina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H