Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Landasan Hati Menanti

13 September 2017   17:00 Diperbarui: 13 September 2017   17:04 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Landasan Hati Menanti

Kala langit menangis tak jua mau henti
sang burung pun enggan terbang meniti opsi
kedua sayapnya basah oleh keinginan

Jika hujan mau mengerti akan kerisauan ini
biarkanlah burung terbang dengan sebelah sayapnya janji
agar sebelah sayapnya lagi mendekap kerinduan

Oh matahari, oh penantian
keluarlah dari rangkulan angkasa berawan
terangilah kegalauan ruang hati ini
berikanlah kekuatan kepada yang menanti
karena setiap helai sayap ini adalah hari-hari pasti
kepakannya bertaut janji-janji suci

Oh angin, oh kerinduan
kau mampu membolak-balik keadaan dan perasaan
ceraikanlah simpul mega-mega transisi
hantarkanlah aku sampai ke landasan hati
aku bermaksud meredakan derai airmata dengan puisi
tuk menemaninya dengan tujuan pasti menyayangi

____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Landasan Hati Menanti"
Ambon, 01 Mei @kutikata2012
'1 Modified at Rabu,
13092017 - Sorong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun