Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seberkas Pelukan Senyum Pagi

7 September 2017   07:24 Diperbarui: 7 September 2017   16:44 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi indah di kamar pengantin kita
berkas mentari menyudut ingin kuabaikan
hendak kusibak cemerlangnya
agar kemilau menghitam rambutmu
seperti pesona embun di rerumputan

matamu masih erat terpejam
desah suaramu samar membias
kau panggil namaku begitu mesra
hasratku tetiba terbawa deru ombak
sukmaku terbang melayang dan mengawan

bagaikan camar beradu menukik di tepi lautan
kecupan tersyahdu kutancap indah
mendarat tepat di ranum buah bibirmu
dan sekali lagi di gemulai keningmu

lalu aku jatuh di pelukan sinaran pagi
dan aku terlelap dalam dekapan cahayanya
kemudian kita berdua kembali larut
dalam bias tiap-tiap sungging senyuman pagi kita

____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Seberkas Pelukan Senyum Pagi"
Sorong, 16 Mei @kutikata2012
'1 Modified at Kamis, 07092017 - Sorong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun