Mohon tunggu...
Lely N.F. Butarbutar
Lely N.F. Butarbutar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka memotret hal-hal random dan saya juga sangat suka menulis apa yang ada sedang saya rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyumbangkan Ilmu Demi Membangun Generasi Unggul

4 Desember 2023   15:09 Diperbarui: 4 Desember 2023   15:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Membangun generasi unggul adalah tugas mulia; setiap pelajaran adalah batu pondasi untuk mengukir kebesaran."

Dalam era globalisasi ini, keterlibatan dalam kegiatan mengajar menjadi langkah signifikan untuk menciptakan kualitas bangsa yang unggul. Proses menyumbangkan ilmu bukan hanya sekadar transfer pengetahuan, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam pembangunan generasi yang mampu bersaing dan berkontribusi secara positif dalam dinamika masyarakat modern.

Mengajar bukan hanya sebuah profesi, tetapi panggilan untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat mengembangkan potensi terbaiknya. Dalam konteks ini, peran seorang pengajar menjadi kunci utama dalam membentuk karakter, kepribadian, dan kemampuan intelektual para siswa. Selain itu, melalui proses pengajaran yang kreatif dan inspiratif, mungkin juga dapat membuka wawasan serta membimbing mereka dalam menemukan minat dan bakat yang unik.

Kegiatan mengajar tidak hanya terbatas pada ruang kelas formal. Dengan memanfaatkan teknologi dan berbagai platform pendidikan, seorang pendidik dapat memperluas jangkauan pengajarannya, memberikan dampak positif pada lebih banyak individu, bahkan di luar batas geografis. Berpartisipasi dalam pembelajaran daring, workshop, atau proyek-proyek pendidikan inovatif dapat menjadi sarana untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan memperluas pengaruh positif.

Pentingnya kegiatan mengajar juga terletak pada upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendorong kolaborasi antar-siswa. Melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler, mentoring, atau proyek-proyek sosial dapat membentuk keterampilan sosial, kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab. Semua ini merupakan aspek penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Dengan demikian, menyumbangkan ilmu melalui kegiatan mengajar bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan fondasi kuat bagi perkembangan karakter dan keterampilan individu. Dengan begitu, dapat diharapkan bahwa melalui kontribusi ini, kita tidak hanya menghasilkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang positif dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Namun, tak jarang terjadi kesulitan dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini disebabkan oleh pemahaman siswa yang tergantung pada cara penyampaian pengajar. Inilah yang melatarbelakangi para mahasiswa yang terdiri dari Lely N.F. Butarbutar, Rahel Napitupulu, Dealova Z Manurung, Alfred G Manurung, dan Francisko Wahana Parulian Lumbantoruan dari program studi D3 Teknologi Komputer 2023 di Institut Teknologi Del. Mereka dibimbing oleh Ibu Sari Muthia Silalahi, S.Pd., M.Ed untuk melakukan kegiatan pengajaran langsung terhadap beberapa siswa/i di SMAN 1 Uluan dengan arahan dari Ibu Nelly Manurung, sebagai guru Mata Pelajaran Matematika, dan pengawasan dari Bapak Sukardi Hutajulu.

Pada kegiatan mengajar ini, tim pengajar melakukan beberapa metode yang diawali dengan perkenalan setiap anggota tim, dilanjutkan dengan memaparkan materi, kemudian sesi tanya jawab antara murid dengan tim pengajar, diikuti dengan metode di mana para peserta didik mengikuti kuis dari materi yang telah dipaparkan. Terakhir, tim memberikan feedback kepada peserta didik yang telah aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada akhir sesi, para peserta didik akan mengisi forum mengenai feedback seputar kegiatan belajar mengajar yang sudah dilakukan. Dari kegiatan ini, kami sebagai tim pengajar sangat terkesan terhadap antusiasme setiap peserta didik saat kegiatan berlangsung.

Dalam mengakhiri, kita dapat merenungkan kata-kata bijak Albert Einstein yang menyatakan, "Pengajaran yang efektif harus bersifat sederhana, tidak terlalu cepat untuk membingungkan, dan tidak terlalu lambat untuk membosankan." Oleh karena itu, mari bersama-sama berkomitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan yang kita miliki dan memberikan pengajaran kepada para siswa/siswi dengan cara yang tidak hanya informatif, tetapi juga membangkitkan semangat mereka dalam mengeksplorasi dan menambah pengalaman hidup mereka.

20231202-105630-656d85cb12d50f06d34f7ff3.jpg
20231202-105630-656d85cb12d50f06d34f7ff3.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun