Mohon tunggu...
Leli Nurohmah
Leli Nurohmah Mohon Tunggu... -

Sedang mendalami isu gender dan perdamaian. Untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

HOKWI (AHOK JOKOWI), Akankah Jadi Harapan Baru Jakarta?????

20 Maret 2012   05:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bursa calon gubernur DKI 1 dan DKI 2 telah bermunculan, mulai dari incamben, jalur independent hingga perwakilan partai-partai berkuasa. Menarik mengamati siapa dari sekian banyak kandidat ini yang akan mendapatkan dukungan dari warga Jakarta. Sampai penutupan kemarin malam setidaknya sudah ada 6 pasangan calon yang sudah mendaftarkan diri. Empat pasangan yang diusung partai politik Alex Noerdin-Nono Sampono, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Jokowi-Ahok, Hidayat Nurwahid-Didik J Rahbini, sementara dua pasangan lainnya maju melalui jalur independen, yaitu Faisal Basri-Biem Benyamin dan Hendardji Supandji-Riza Patria.

Gemerlap Jakarta memang menarik hati setiap orang, tak heran orang dari daerah berbondong-bondong hijrah ke Jakarta mencari peruntungan nasib dan keberuntungan. Nampaknya ini pula yang sedang terjadi dengan percaturan politik untuk menduduki kursi panas DKI 1 dan DKI2. Hadirnya kandidat yang nota bene bukan berasal dari anak kelahiran Betawi yang selama ini digaungkan, menjadi gebrakan baru pada pemilu kada kali ini. munculnya kandidat yang bukan putra daerah asli Betawi menunjukkan bahwa Jakarta kini memang dimiliki banyak kalangan. Kriteria demografis kandidat rasanya sudah tidak lagi jadi pertimbangan utama masyarakat Jakarta, nampaknya masyarakat Jakarta sudah lebih cerdas menentukan pilihan. Tapi pandangan ini bisa saja salah, karena politik kekuasaan kita masih menggunakan strategi segala cara untuk bisa mendapatkan kekuasaan.

Lihat saja dari sekian banyak kandidat hampir semuanya berasal dari daerah di luar Jakarta, hanya pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang memang masih menggunakan latar belakang etnis sebagai pertimbangan dalam Pilkada DKI Jakarta ini sehingga perlu memajukan putra daerah asli Betawi. Sementara pasangan Jokowi-Ahok, orang Solo dikawinkan dengan Ahok yang nota bene keturunan Tionghoa.

Menariknya kehadiran orang diluar etnis mainstream khususnya pasangan Jokowi Ahok yang diusung partai Gerinda dan PDIP sepertinya mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat. Lihat saja pemberitaan di Kompas.com yang mengangkat pemberitaan soal Jokowi dan Ahok, komentar yang masuk cenderung positif dan pembaca menyambut baik kehadiran kandidat ini. Profil Jokowi yang sedang naik daun karena dikenal cukup baik saat mengusung mobil esemka dan komitmen untuk menjadikannya ikon produk local telah mencuri perhatian masyarakat Indonesia sebelumnya. Sementara Ahok yang juga berprestasi pada saat menjadi Bupati Belitung Timur pada periode 2005-2010dan mampu meraih masyarakat dengan mayoritas muslim menunjukkan bahwa dia memiliki tingkat dukungan dan loyalitas yang tinggi meski sebagai orang minoritas.

Carut marut, Kemacetan, kriminalitas, kekerasan, polusi dan negeri seribu mall memang telah menjadi tantangan baru bagi pemimipin Jakarta masa depan. Ditengah buramnya wajah Jakarta saat ini, sepertinya kursi panas ini menjanjikan bagi para politisi. Banyak kalangan menyebutkan bahwa pilkada Jakarta merupakan miniatur Pemilu Indonesia sesungguhnya. Kekuatan parpol besar sebenarnya sangat diuji dalam pemilu Jakarta ini. Pandangan yang mengatakan adanya deal politik untuk persiapan pemilu 2014 bisa jadi memang benar adanya. Mengambil Jokowi yang telah berkuasa di Solo bisa jadi adalah pilihan PDIP untuk secara kuat bisa menguasai masyarakat Solo, juga Ahok di Belitung Timur yang setelah di raih Golkar ia bisa menyumbangkan jumlah kursi cukup signifikan DPR di pemilu lalu. Gerindra mungkin mengincar suara ini dipemilu kedepan.

Tapi mampukah pasangan ini menyelesaikan problem Jakarta yang sudah semakin amburadul? Mampukah menyelesaikan problem banjir yang selalu menghantui warga Jakarta? Mampukah menyelesaikan premanisme yang semakin meraja? Mampukan memberikan rasa aman bagi perempuan dan anak agar nyaman dan aman tanpa dihinggapi rasa takut diperkosa dengan menggunakan angkutan umum? Mampukah para kandidat ini menciptakan Jakarta yang bersih tanpa polusi? Mampukah mereka kuat dan tegas seperti Ali sadikin di masa lalu? Mari kita lihat siapa dan akan seperti apa Jakarta kedepan. Anda warga Jakarta!!! Ikut bertanggung jawab menentukan mau seperti apa Jakarta kedepan!! JADILAH PEMILIH CERDAS!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun