Mohon tunggu...
Lelly Muridi Z.Z.
Lelly Muridi Z.Z. Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang mahasiswi Magister Ilmu Hukum Universitas Brawijaya yang suka menulis

ketika kita pergi jauh, seseorang mungkin akan lupa siapa kita, tapi setidaknya mereka bisa melihat karya-karya kita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Ayah

30 Desember 2020   21:11 Diperbarui: 30 Desember 2020   21:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AYAH... terimakasih telah merawatku dengan ketulusan, merawatku dengan penuh cinta dan harap untuk kebahagiaan ku...

aku ingat saat-saat aku menangisi kepegianmu saat akan berangkat kerja... aku ingat saat engkau merawatku saat aku sakit, dan mengkhawatirkan keadaanku setiap hari

engkau membawaku kemanapun dengan segala kemampuanmu, engkau selalu membawaku kemanapun, aku sangat mencintaimu ayah ku... terima kasih ayahku aku sangat bahagia selama 23 tahun ini...

ayah... jika aku bisa memilih, aku ingin ditemani olehmu selamanya... aku sering berkata padamu bahwa tidak bisa hidup tanpa mu... tapi engkau  sakit, engkau selalu menahannya.. ya Allah ayah ku aku ingin terus merawatmu sepenuh hati...

aku ingin menggendongmu seperti engkau menggendongku saat masih kecil. malam ini aku menangis lagi... aku menangis mengingatmu... ayahku aku menangis setiap hari...

engkau lah cinta tulus dalam hidupku yang tidak akan pernah meninggalkanku kecuali dipisahkan oleh kematian... engkau adalah laki=laki hebat yang pertama kali aku temui dalam hidupku... saat engkau sakit engkau sangat lemah, hatiku sangat sakit... siapa yang akan melindungiku, aku kehilangan segalanya. aku kehilangan kebahagiaan ku...

aku masih ingat wajah mu saat meninggal, membiru dan pucat... aku bertanya-tanya "apa itu ayah ku?" seluruh badanku lemas dan aku hanya bisa menangisi kepergianmu...

aku selalu senang menjadi anak mu, ayah ku... aku sangat senang dan bahagia melebihi apapun... ayahku laki-laki terhebat di dunia...

jika waktu bisa diulang, aku ingin memelukmu lebih erat dari biasanya, mencintai lebih dalam, dan membawamu ke tempat-tempat bagus yang akan kita kenang selamanya... 

tunggu aku ayahku... suatu saat kita akan bertemu lagi... aku tidak akan pernah melupakan senyuman mu... akan ku ingat sampai akhir hayatku... ayah ku tersayang, almarhum Muridi. bahagialah disana dan tersenyumlah untukku... aku akan selalu mengingatmu di hatiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun