Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru* Belajar lebih banyak bercerita via blog fotografi ini :https://www.sedoso.net/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sore Ini di Benteng Indra Patra...

5 Juni 2014   23:25 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:08 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yuk, kita pergi ke benteng sore ini..Lho?? ada  benteng di kota ini ya?  Saya dan kedua teman saling berpandangan..Baru kali ini kami mendengar ada bangunan sejarah selain masjid dan bangunan lain sisa tsunami di Aceh. Ternyata memang benar ada..Benteng Indra Patra namanya..

Secara administratif benteng ini terletak di kecamatan Aceh Besar..sebenarnya tidak jauh kok dari kota Banda Aceh yang merupakan ibukota dari provinsi paling barat di Indonesia ini . Saya tidak tahu persis berapa jarak pastinya dari Banda Aceh ke tempat ini. Menurut teman yang mengantar sekitar 20 km -an dari tempat kami menginap. Yang jelas, dari Banda Aceh bisa ditempuh perjalanan cukup dengan waktu setengah jam saja ke arah Krueng Raya, yakni dekat Pantai Ujong Batee. Jika anda naik angkutan umum, dapat dengan menggunakan labi-labi (sejenis angkot) jurusan Banda Aceh-Krueng Raya. Sayangnya, saat ini penggunaan labi-labi sudah jauh berkurang karena banyaknya kendaraan roda dua milik pribadi dengan alasan lebih praktis . Jadi kita harus sabar menunggu bila ingin memakai labi-labi sebagai kendaraan utama menuju tempat ini.

Faktanya  tidak sulit kok untuk menemukan lokasi bangunan bersejarah ini. Karena letaknya yang dekat dengan jalan utama dan terdapat sebuah pamflet besar disisi kiri jalan sebagai penunjuk jalan masuk. Dan tidak mengagetkan ketika tahu bahwa lokasi benteng ini betul2 dekat dengan pantai. Sebagaimana kita tahu bahwa sebuah benteng biasanya berfungsi untuk pertahanan sebuah negara/kerajaan. Sehingga tentu saja ia harus mempunya lokasi strategis untuk menangkal serangan musuh. Pun dengan benteng yang satu ini.. Letaknya begitu strategis, yaitu menghadap ke arah Selat Malaka. Mungkin pada jamannya, benteng ini digunakan untuk menghalau para penyerang yang berasal dari laut.

[caption id="attachment_373" align="aligncenter" width="448" caption="Bangunan benteng yang masih tampak kokoh"][/caption]

Menurut riwayat benteng ini dibangun pada masa pra Islam di Aceh yaitu pada masa Kerajaan Hindu, Indra Patra. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dalam upaya menahan serangan Portugis. Benteng ini sangat besar fungsinya pada zaman Sultan Iskandar Muda yang angkatan lautnya terkenal kuat di Asia Tenggara.(sumber : Wikipedia)

Saya sendiri masih merasakan ‘kharisma’ benteng ini sampai sekarang. Letaknya yang tinggi (walaupun bukan di atas bukit) , dinding-dindingnya yang terasa begitu tebal dengan bentuknya yang segi empat,lokasinya yang langsung menghadap ke laut seolah-olah menunjukkan kepada kita bahwa memang sudah seharusnya semua benteng itu di buat. Nuansanya terasa sekali..:-)

Benteng Indra Patra sebenarnya terdiri dari 4 bangunan. Dua dari bangunan benteng telah hancur dan hanya meninggalkan fondasi, selain disebabkan oleh usia yang telah lama, benteng tersebut juga rusak akibat bencana tsunami beberapa tahun silam. Di benteng utama, kita dapat melihat 4 buah stupa yaitu bangunan dalam benteng utama yang menyerupai kubah , berfungsi sebagai penutup/pelindung sumur di ada dalamnya. Meskipun sekarang sumur tersebut tinggal sisa-sisa dan sudah tidak digunakan lagi. Konon, sumur tersebut  dahulu dimanfaatkan umat Hindu untuk penyucian diri dalam rangkaian peribadahan.

[caption id="attachment_370" align="aligncenter" width="448" caption="Stupa di dalam benteng dengan sumur didalamnya"][/caption]

Kami harus menaiki beberapa anak tangga batu untuk bisa mencapai bagian dalam benteng terbesar yang ada di komplek ini. Beberapa bagian dinding memiliki lubang pengintai yang langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Ketika sudah berada di atas benteng kami bisa melihat laut dari tempat kami saat ini. Sejauh mata memandang hanya lautan yang ada di depan kami..

[caption id="attachment_374" align="aligncenter" width="448" caption="Tangga naik menuju ke atas benteng"][/caption] [caption id="attachment_371" align="aligncenter" width="448" caption="Lubang pengintai yang langsung menghadap ke laut"][/caption]

Saya jadi membayangkan pada jaman dahulu para tentara kerajaan berdiri begitu gagahnya sedang mengawasi musuh dari kejauhan.. Mungkin perang dengan tentara musuh berawal dari benteng tempat kami berdiri sore ini..

Ah , pasti epik sekali kisah mereka ya ?? ..:-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun