Mohon tunggu...
ariq islamiyya pasha
ariq islamiyya pasha Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menara Ilmu yang Terancam

27 November 2023   11:40 Diperbarui: 27 November 2023   11:43 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Desa Seruni terletak di lereng bukit yang indah. Namun, meskipun keindahan alamnya, desa ini dilanda ketidaksetaraan dalam hal pendidikan. Ada sebuah menara tua yang dianggap sebagai simbol pengetahuan, tetapi sayangnya, hanya segelintir anak yang beruntung yang dapat mengenyam pendidikan di sana.

Rizky, seorang anak yang cerdas dan bersemangat, termasuk dalam kelompok anak-anak yang beruntung itu. Namun, konflik datang ketika seorang pemimpin desa yang kurang memahami pentingnya pendidikan, Pak Wijaya, memutuskan untuk menggunakan dana desa untuk proyek infrastruktur lain, alih-alih meningkatkan fasilitas pendidikan.

Rizky dan teman-temannya merasa terancam. Menara ilmu yang selama ini menjadi tempat impian mereka untuk mengejar cita-cita, sekarang terancam kehilangan keberlanjutan. Mereka merasa bahwa hak mereka untuk belajar dan berkembang dihancurkan oleh keputusan Pak Wijaya.

Dalam menghadapi konflik ini, Rizky dan teman-temannya tidak tinggal diam. Mereka membentuk kelompok advokasi pendidikan dan mulai mengumpulkan dukungan dari warga desa. Tapi, perlawanan mereka mendapat tantangan besar. Sebagian warga desa tidak melihat urgensi peningkatan pendidikan sebagai prioritas utama.

Konflik semakin memanas ketika Rizky dan kelompoknya menghadap Pak Wijaya. Mereka berbicara dengan penuh semangat, meyakinkan bahwa investasi dalam pendidikan akan membawa manfaat jangka panjang bagi desa itu. Namun, Pak Wijaya keras kepala dan bersikeras bahwa proyek infrastruktur lain lebih mendesak.

Ketegangan mencapai puncaknya saat desa dihadapkan pada pilihan kritis: menara ilmu atau proyek infrastruktur? Warga desa terbagi, dan suasana di desa menjadi tegang.

Namun, melalui tekad dan kerja keras Rizky serta kelompok advokasi pendidikan, mereka berhasil merayu beberapa pemimpin masyarakat dan akhirnya, menciptakan kesepakatan yang menggabungkan kedua kebutuhan tersebut. Dengan dana yang lebih bijak dipilih, desa Seruni membangun menara ilmu yang baru, sambil tetap memperbaiki infrastruktur penting.

Menara ilmu yang baru menjadi lambang persatuan dan kebijakan yang cerdas. Desa Seruni berkembang menjadi komunitas yang lebih terdidik, berkat kegigihan anak-anak muda seperti Rizky yang bertahan dan memimpin perubahan. Dalam konflik, mereka menemukan solusi yang membawa kedamaian dan kemajuan bagi desa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun