Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan. Kalimat ini menjadi nyata ketika saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program Asistensi Mengajar di MAN 1 Kota Malang. Program ini tidak hanya membuka wawasan saya tentang dunia pendidikan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang nilai kerja keras, komunikasi, dan dedikasi dalam mendidik generasi muda. Dalam esai ini, saya akan menceritakan pengalaman saya selama mengikuti program Asistensi Mengajar tersebut.
Saya Leli Putri Ramadhani merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang Program Studi S1 Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial yang mengikuti program Asistensi Mengajar di MAN 1 Kota Malang. Kegiatan Asistensi Mengajar ini dimulai pada tanggal 26 Agustus hingga 05 Desember 2024. Pada tanggal 27 Agustus 2024 dilakukan penyerahan mahasiswa Asistensi Mengajar oleh pihak Universitas Negeri Malang kepada pihak sekolah MAN 1 Kota Malang. Setelah melakukan penyerahan mahasiswa AM, masing-masing mahasiswa diarahkan untuk berkumpul berdasarkan program studinya masing-masing untuk menemui guru pamongnya untuk membahas mengenai perangkat pembelajaran yang akan digunakan kedepannya.
Dalam program Asistensi Mengajar ini, saya diberi tanggung jawab untuk mengajar Mata pelajaran Sejarah Indonesia di empat kelas, yaitu kelas XI A (MAPK), XI D (Medical 2), XI J (Humaniora 1) dan XI I (Teknik 4). Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, saya mempersiapkan terlebih dahulu perangkat pembelajaran yang akan digunakan dengan arahan dan bimbingan dari guru pamong. Pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka, dengan materi meliputi perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan pergerakan kebangsaan Indonesia, yang penulis bagi menjadi beberapa submateri yakni kebangkitan bangsa timur (Nasionalisme Asia), munculnya embrio kebangsaan dan nasionalisme Indonesia, sumpah pemuda, dan akhir masa kolonial Belanda.
Hari pertama mengajar di MAN 1 Kota Malang menjadi momen yang tak terlupakan. Saya disambut dengan ramah oleh para guru dan staf sekolah. Sebelum mengajar di kelas yang sudah ditentukan oleh guru pamong, saya diperkenalkan kepada siswa di kelas yang akan saya bimbing. Momen perkenalan dengan siswa merupakan langkah awal yang menentukan. Saya mencoba menciptakan suasana yang santai agar mereka merasa nyaman. Saya memulai dengan memperkenalkan diri secara singkat dan meminta mereka berbagi cerita tentang pengalaman belajar mereka. Pada hari berikutnya, saya mulai mengajar di kelas XI J. Karena sudah pernah perkenalan sebelumnya, maka pada hari itu saya langsung memulai kegiatan pembelajaran. Hari kamis adalah hari pertama saya mengajar di kelas XI J, mereka sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Tidak hanya menyampaikan materi saja, namun juga terdapat diskusi kelompok dan presentasi agar suasana kelas menjadi lebih hidup, dan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pada hari Jumat, saya mengajar di kelas XI I (Teknik 4). Ketika pertama kali masuk ke kelas tersebut, saya mendapati suasana yang sangat menyenangkan karena para siswanya terlihat antusias dan sangat aktif. Selain menggunakan metode diskusi dan presentasi, saya juga menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) ini saya pilih untuk meningkatkan partisipasi siswa dan membuat suasana belajar lebih interaktif. Saya membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, dimana setiap kelompok akan menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tantangan yang berkaitan dengan submateri Kebangkitan Bangsa Timur (Nasionalisme Asia). Hasilnya, suasana kelas menjadi semakin hidup. Siswa tampak bersemangat mengikuti permainan sekaligus belajar, bahkan siswa yang sebelumnya terlihat kurang aktif mulai terlibat. Saya melihat bagaimana kerja sama tim dan semangat kompetisi dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Di akhir pembelajaran, saya memberikan penghargaan sederhana kepada kelompok dengan skor tertinggi. Langkah ini tidak hanya memotivasi siswa untuk berusaha lebih baik, tetapi juga membangun rasa percaya diri mereka. Pengalaman mengajar di kelas ini memberikan kesan mendalam dan semakin memperkaya keterampilan saya dalam mengelola kelas.
Selain mengajar di kelas XI J dan XI I, saya juga mengajar di kelas XI D (Medical 2) pada hari Senin dan di kelas XI A (MAPK) pada hari Selasa. Saya juga menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) di setiap kelas. Salah satu proyek yang dilakukan siswa adalah membuat mind mapping tentang organisasi Pergerakan Kebangsaan Indonesia di kertas Asturo. Proyek ini dirancang untuk membantu siswa memahami materi dengan cara yang kreatif dan interaktif. Dengan membuat mind mapping, siswa dapat menyusun poin-poin utama dari materi, menghubungkan konsep-konsep penting, dan menyajikannya secara visual. Proses ini tidak hanya membantu siswa mengingat materi lebih baik, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Siswa bekerja dalam kelompok, yang memungkinkan mereka untuk saling berdiskusi dan berbagi ide. Saya memberikan panduan awal mengenai struktur dasar mind mapping, namun tetap memberikan kebebasan kepada mereka untuk menambahkan elemen-elemen kreatif sesuai keinginan. Pengalaman mengajar dengan metode ini memperkaya pemahaman saya tentang pentingnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Mengikuti program Asistensi Mengajar di MAN 1 Kota Malang adalah pengalaman yang tak ternilai harganya. Program ini tidak hanya memberikan saya kesempatan untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, komunikatif, dan bertanggung jawab. Saya berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk terlibat dalam kegiatan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Bagi saya, mendidik adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh kebahagiaan dan makna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI