Mohon tunggu...
lelek uyee
lelek uyee Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

Masih sibuk berbenah, dalam kalah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu!

19 Februari 2024   00:39 Diperbarui: 19 Februari 2024   00:50 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat binar di matamu. Saat berbincang tentang gunung. Seakan aku bicara pada patung, karena inginmu telah pergi berkunjung.

Aku menyaksikan sinar di wajahmu. Saat berbincang  tentang lautan. Seakan aku bicara pada peredam suara, karena anganmu telah berendam di palung samudera.

Nanti, atau entah kapan. Mungkin kita akan berbicang tentang beberapa petualangan. Singgah pada beberapa tangkai rindu, selembar daun cemburu, atau satu kelopak pilu. Hingga langkah kaki ragu mengiringi yuntunan untuk sebuah keputusan gagu.

Mungkin nanti, atau entah kapan. Kau pasti mengerti tentang perjumpaan hingga makna kepergian dan arti kehilangan. Hingga memenjara abadi semua rasa, asa dan cinta dalam kemasan luka, duka, suka atau bahagia.

Hari ini. Jejakkan kakimu sebatas mampu. Tak perlu menjadi nayangan angan yang membebani cara, hingga kau terjebak di bilik jera. 

Warnai dunia dengan caramu. Semau mampumu.

Berbahagialah! Jaga dirimu, Untukmu.

Jogja, 19 Februari 2024.

Pusisi ini, di buatkan oleh "Om Jack" saat usiaku beranjak 17 tahun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun