Mohon tunggu...
Pangeran Ibrani Situmorang
Pangeran Ibrani Situmorang Mohon Tunggu... pegawai negeri -

meneladani Yesus untuk menjadi pelayan bagi sesama: masyarakat, dan keluarga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bibitmu Tuaianmu (Edisi Pilpres 2014)

7 Juli 2014   04:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya saya memilih!... Walaupun saya telah mempunyai keputusan yang cukup bulat sebelumnya berdasarkan berbagai butir-butir yang saya harap rasional, saya tetap ambil waktu sekitar 3 menit sebelum untuk mencoblos kartu suara saya tadi.
Saya diingatkan bahwa saya bukan sedang memilih presiden, melainkan saya sedang menentukan benih apa yang akan saya tabur... benih kebaikan atau benih keburukan.
Saya putuskan untuk menghilangkan semua prasangka negatif terhadap para capres berikut partai koalisinya. Saya bertekad bahwa saya harus mempunyai pandangan yang positif terhadap semua capres. Sangat mudah mengritisi mereka atas segala apa yang mereka lakukan, padahal pastinya ada banyak hal yang mendorong mereka melakukan apa yang mereka lakukan dan menjadikan mereka sebagaimana adanya mereka - yang mungkin mereka sendiri malu/benci. Kalau diberi kesempatan merubah, saya juga ingin merubah sejarah kelam dan kesalahan masa lalu.
Ternyata dengan semangat positif tadi membuat keputusan menjadi lebih mudah. Informasi- informasi miring dan vonis-vonis negatif itu menjadi tidak relevan lagi, karena saya telah mengampuni para capres/cawapres itu akan kesalahan-kesalahan mereka. Ya, karena mereka seperti halnya saya adalah orang-orang berdosa yang butuh pengampunan.
Yang saya lakukan di kotak suara tadi adalah mengapresiasi apa yang telah mereka perbuat... tentunya saya harus memilih pada salah satu pasangan yang telah berbuat banyak dan terasa manfaatnya bagi manusia Indonesia. Saya tidak memilih karena saya membenci pasangan A atau B, melainkan karena saya mellihat pasangan A atau B telah memberikan manfaat dan kebaikan yang nyata bagi segelintir manusia Indonesia.
Benar mutlak hukum alam "apa yang kau tabur itu yang kau tuai (dalam jumlah yang berlipat)".. mari kita menabur kebaikan dalam berpikir, berprasangka, bicara, dan juga memilih agar kita dan bangsa ini nanti menuai buah kebaikan.... untuk Indonesia yang lebih baik.

Selamat menabur eh memilih kawans.

Singapura, 6 Juli 2014.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun