Mohon tunggu...
Nurlaila Sopamena
Nurlaila Sopamena Mohon Tunggu... -

Biasa dipanggil dengan nama lela. Masih melanjutkan kuliah di salah satu universitas di Bandung. Senang di ajak diskusi atau sekedar 'ngobrol' ringan dengan siapapun. Apalagi dengan tema-tema yang disukainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasya

20 Maret 2010   02:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu, ketika Rasya terbangun dari tidur yang cuma beberapa jam saja, rasa penasarannya muncul lagi ingin membuka sebuah 'account', hmm... minggu ini Rasya benar-benar seperti mempunyai mainan baru yang ingin selalu dia mainkan. Rasya selalu ingin membaca dan membaca tulisan salah satu temannya yang menurutnya selalu bermanfaat untuk dirinya sendiri. Dia baru berkenalan dengan temannya tersebut beberapa hari yang lalu, tetapi seperti ada sesuatu yang lain dalam benaknya bahwa temannya yang satu ini seperti memiliki ‘magnet' yang berbeda dengan teman-temannya yang lain.

Berawal dari sebuah keisengan yang tidak disengaja, Rasya meng'klik' salah satu daftar teman di ‘account' tersebut yang adalah keponakannya sendiri. Terlihat di paling atas dinding 'account' tersebut, sebuah tulisan dalam sebuah catatan, yang benar-benar menyentuh perasaan dan hatinya saat itu. Seakan membawanya jauh ke beberapa tahun silam, dan membuat dirinya merenung dan berpikir sesaat. Entah apa yang ada dalam pikirannya, semuanya berkecamuk dalam benak Rasya saat itu. Rasya seakan dalam keterombang-ambingan yang tak berarah. Tetapi, dia harus berpikir cepat dan menerima semua konsekuensi yang ada, bahwa pilihan yang sudah dia tetapkan harus tetap dijalaninya karena semua tidak akan mudah untuk dirubah lagi. Penuh resiko.

Perkenalan yang biasa dalam dunia maya menurut Rasya, tetapi sungguh menyentuh jiwanya. Rasya seakan mempunyai energi lebih untuk menjalani kehidupannya yang entah sampai kapan berakhir.

Benar juga, tulisan seseorang terkadang bisa juga mempengaruhi pikiran dan jiwa seseorang. Andaikan temannya ada dihadapannya pada saat ini, pasti Rasya akan sangat berterima kasih padanya. Apakah ini skenario-Nya yang memang bisa membuka hati dan pikiran Rasya saat itu? Apakah ini memang alur cerita kehidupannya yang mengharuskan Rasya bertemu dengannya dalam dunia maya?

Memang tak dapat dipungkiri, Rasya harus mengakui kepada dirinya sendiri bahwa dia adalah seorang manusia yang tak luput dari khilaf dan dosa. Yang tak mudah untuk menjadikannya seorang yang ikhlas dan menerima apa adanya kejadian demi kejadian yang dihadapinya. Tetapi, Rasya pun harus selalu ingat bahwa dia tidak akan selamanya hidup di dunia ini. Dunia yang tidak pernah kekal. Dunia yang tidak akan memberinya ‘apa-apa' jika dia tidak bisa mengerti arti hidup dan kehidupan yang sebenarnya.

Tak dapat dipungkiri pula, Rasya begitu terpananya dengan seorang temannya yang secara umur, agak jauh dibawah dia. Hmm... ternyata umur tidak menentukan bijak atau ‘saleh'nya seseorang. Umur juga tidak menentukan pengalaman yang bermakna seseorang. Umur pun tidak juga menentukan kepintaran atau kecerdasan seseorang. Semuanya tergantung kepada seseorang yang menghabiskan umurnya untuk kebajikan atau kebatilan atau untuk sesuatu yang bermakna atau tanpa makna.

Ah..tersadar dari keterpurukan, Rasya bangkit untuk memulai hidupnya yang lebih baik dari hari kemarin. Akankah semua itu indah pada waktunya? Dengan penuh harap, Rasya berdo'a agar harapan-harapan dan impian-impian indahnya terwujud di bawah keridhaan-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun