Mohon tunggu...
Nurlaila Sopamena
Nurlaila Sopamena Mohon Tunggu... -

Biasa dipanggil dengan nama lela. Masih melanjutkan kuliah di salah satu universitas di Bandung. Senang di ajak diskusi atau sekedar 'ngobrol' ringan dengan siapapun. Apalagi dengan tema-tema yang disukainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Supir Angkot dan Diriku

19 Maret 2010   09:20 Diperbarui: 6 Juli 2015   13:55 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aing karak meunang lima belas rebu tah, geus tilu rit ieu teh... gelo anjir.. penumpang meni hese hese pisan poe ieu", Supir angkot itu memulai pembicaraannya dengan salah satu temannya yang baru menaiki mobilnya. "Geus biasa, matakna maneh kudu gesit mun neang penumpang teh" Balas temannya tersebut.

Supir tersebut semakin tancap gas, dan semakin pula banyak menginjak rem mendadak karena pada saat itu jalanan agak ramai dan padat. Aku yang menjadi salah satu penumpangnya hanya bisa tersenyum kecut melihat dan mendengar mereka berdua bercakap-cakap di bangku depan tersebut.

Seorang ibu bahkan sempat mengeluarkan kata-kata kesalnya sambil memperingatkan si supir tersebut. "Jang, pelan-pelan kalo bawa penumpang teh, didieu teh jalma, lain barang." Mendengar perkataan ibu yang separuh baya tersebut, supir tersebut bukannya memperlambat tancapan gasnya, tetapi malah mengatakan, "atuh da kumaha deui bu, saya mah kejar setoran, teu cukup keur meuli beas ge."

Hmm... Mendengar percakapan antara supir, teman supir, dan ibu separuh baya tersebut, mungkin cukup beralasan apabila si supir tersebut berkelakuan seperti itu. Aku pun hanya bisa merenungi diri sendiri. Apabila pekerjaan supir angkot itu, aku yang menjalankannya. Mungkinkah aku seperti itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun