Mohon tunggu...
Kang Ujang
Kang Ujang Mohon Tunggu... -

belum terperipikasi euy,baru ter la lu

Selanjutnya

Tutup

Humor

Punahnya Nama Khas Sunda

18 Desember 2013   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:47 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

salam curhat........

kang ujang sedang galau.dua tetangga kang ujang baru saja melahirkan.bukan,bukan karena kang ujang merasa punya andil atas kehamilan kedua tetangga itu.kang ujang tak seperti pak sitok yang suka menaruh tongkat hidupnya dimana mana.yang jadi bikin kang ujang galau adalah nama kedua bayi yang baru lahir itu.

bayi pertama,yang lahir berkat bantuan dukun beranak bernama Messi.ayahnya,yang die hard sama barcelona pasti punya andil besar dalam pemberian nama itu.bayi kedua bernama nabila.lengkapnya nabila azzahra.hebat bukan buatan.perkiraan kang ujang,ibunya si nabila ini penggemar berat sinetron atau penyuka JKT48.

trus apa yang bikin kang ujang galau?

sebenarnya biasa saja.hanya fakta kecil bahwa orang sunda sekarang sudah enggan memberi nama anaknya yang berbau sunda.nama kang ujang mungkin sebentar lagi akan hilang dari peredaran,begitu juga nama euis,eneng,asep dan nama nama khas sunda lainnya.padahal,bagi sebagian bangsa,nama bisa menjadi identitas juga.

tapi parahnya,pergeseran pemberian nama anak dari nama khas lokal ke nama yang lebih ngepop rupanya tak terjadi melulu di sunda saja.teman kang ujang yang orang jawa juga merasakan hal yang sama.ngatini,ngatinem,bedjo dan sederet nama khas lokal lainnya kurang dilirik untuk disandangkan keanak yang lahir baru baru ini.rupanya globalisasi bukan hanya menggerus moral kita,lingkungan kita,tapi bahkan nama lokalpun terancam punah.kalau sudah begini,mungkin saja nama kang ujang pada tahun 2050 hanya sebuah tulisan yang tergantung didinding museum.

salam galau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun