Mohon tunggu...
Lela fauziyah 19140107
Lela fauziyah 19140107 Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

Lelafau28@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter yang Masih Menjadi Angan Belaka

7 Oktober 2019   23:23 Diperbarui: 7 Oktober 2019   23:39 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belakangan ini banyak penerapan pendidikan karakter dalam kurikulum di lembaga sekolah . pendidikan karakter disini dianggap dapat memperbaiki lunturnya moral para pelajar, yang tengah mengalami fase akhlak terendah bahkan pada masa anak usia dini, kerap kali tersebar kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh anak kecil bahkan sampai menimbulkan korban jiwa, dan para pelaku kejahatan ini adalah seorang pelajar dengan memakai seragam dan mereka tidak segan untuk mempublikasikan disosial media. 

Yang dimaksud pendidikan karakter disini adalah tentang bagaimana pendidikan menjadikan moral dan akhlak peserta didik menjadi lebih baik. Misalnya, melatih peserta didik untuk lebih bertanggung jawab, disiplin, menerapkan norma norrma yang ada, serta dapat menerapkan sifat kejujuran kapanpun dan dimanapun itu. 

Dalam penerapannya pendidikan karakter ini masih kurang dapat memaksimalkan misinya yaitu menjadikan peserta didik menjadi lebih baik lagi. Fakta yang terjadi dilapangan membuktikan bahwa pendidikan karakter hanya menjadi angan belaka. 

Misalnya saja pada sifat kejujuran, para pengajar sering kali menghimbau pada peserta didik bahwa "siapapun yang bersifat jujur akan lebih dihargai", dan yang terjadi setelahnya, seorang pengajar sering kali cenderung menilai hasil akhir seorang siswa dibandingkan proses, dari kejadian ini siswa kerap menganggap bahwa " nilai akan lebih dihargai dari pada kejujuran" hal inilah yang menyebabkan banyak peserta didik menghalalkan segala cara untuk memperoleh nilai tinggi. 

Dari penjelasan singkat diatas, dapat disimpulkan bahwa pola pikir akan penerapan pendidikan karakter masih monoton seperti ini. tidak menutup kemungkinan pendidikan karakter akan menjadi angan bangsa belaka dan tidak akan terwujud sampai kapanpun juga.

 Disini peran guru untuk lebih mengawasi peserta didik sangat diperlukan, disamping itu pengawasan orang tua dirumah juga dapat berpengaruh bagi moral anak dalam adaptasi di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Maka dari itu diperlukan kerja sama antara pendidik dan orang tua agar berperan aktif dalam mengawasi seluruh kegiatan peserta didik. Mari bersama membangun pendidikan karakter demi terciptanya generasi emas yang akan menjunjung tinggi nama bangsa dikancah dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun