Kembali, agenda teroris + terorisme disuguhkan apik. Di saat semua mata memandang perayaan Lebaran. Saat seluruh energi terfokus pada mudik-pulang kampung. Saat itulah sang "teroris" melancarkan aksi; mengebom vihara. Mari kita kutuk perilaku teroris.
Jangan lupa kasus hilangnya 250 peledak dari Bandung, larinya para napi kasus terorisme di Medan, semua seolah menjadi satu rangkaian parade terorisme yang sudah ditulis bukan di Lauh Mahfuzh, tapi dalam buku skenario: Meraih Anggaran Tambahan+ Bonus dari Paman Sam.
Parade skenario itu akan terus berlangsung, seiring keserakahan yang tak pernah mengena lelah. Kita sebagai rakyat dibuat bingung, mengapa negara tak mampu menemukan akar terorisme untuk kemudian melakukan terapi dan mencabut hingga akar-akarnya. Sekali lagi, jika terorsme itu tercabut dari akarnya, maka siraman bunga-bunga kemboja plus dollar akan terhenti.
Saya tidak sedang suuzhon. Tapi perilaku teroris itu terlalu kasat mata, hingga orang awam seperti saya bisa berkata, "Kadzzabta" (Kamu bohong!)
bye: N. burhanudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H