Seorang teman mengalami hal yang menyisakan trauma saat pulang bepergian dengan motor beberapa hari lalu. Berkendara di jalanan yang sepi, pukul 7 malam, ia merasa dibuntuti oleh seseorang. Belum lagi siap memacu motornya agar melaju kencang, pengendara motor di belakangnya tiba-tiba mendekat dan langsung (maaf) memegang dada teman saya sehingga membuatnya terkejut dan terjatuh seketika. Melihatnya jatuh, sang pelaku terus melaju namunmengurangi kecepatan motornya sambil terus menatap spion memandangi kawan saya yang tersungkur hingga hilang jejaknya di tikungan jalan.Mengerikan.
Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu saya juga mengalami kejadian yang hampir sama. Saat berhenti di lampu merah, sore hari, tiba-tiba motor saya didekati oleh seorang pengendara yang terus memandangi wajah saya yang tertutup helm sambil senyam-senyum sendiri. Tadinya saya pikir itu seorang teman yang tak sengaja bertemu di jalan, ternyata bukan! Saat lampu menyala hijau motor tersebut terus mengikuti. Termasuk saat saya sengaja memperlambat lajunya kendaraan, ia tetap menunggu di tepi. Ketakutan, seketika saya memacu motor sekencang mungkin dan menghilang di gang-gang orang. Gemeteran.
Bagi anda pengendara motor wanita, waspadalah. Bukan hanya pada sekelompok begal saja kita harus waspada, tapi pada jenis ‘predator’ (maaf, tak lagi menemukan kosa kata yang tepat, saya gunakan kata ini saja) di jalan raya seperti ini kita juga harus siaga.
Seringlah melihat spion, ‘predator’ tak memandang apa yang kita kenakan
Saat kejadian kemarin, teman saya ini sama sekali tidak menggunakan pakaian yang ‘mengundang’ niat buruk seseorang seperti memakai celana pendek atau kaos menerawang. Pakaian yang dikenakannya wajar saja, bercelana panjang dan memanggultas ranseldi pundaknya. Seperti juga saya. Saat kejadian di lampu merah itu saya pun memakai pakaian yang tak bisa dibilang seksi untuk ukuran pakaian sehari-hari. Atribut berkendara pun saya pakai lengkap berjaket, menggunakan masker, kacamata, dan helm SNI. Dalam hal ini yang harus kita ketahui bahwa predator di jalanan seringkali tak mencari model korban yang secara fisik nampak berbalut busana seksi atau cantik (secara wajah tertutup helm dan masker), oleh karena itu waspadalah. Selalu check kondisi di belakang melalui kaca spion. Jika ada yang kelihatan mencurigakan, jangan panik. Jika memungkinkan untuk memacu kencang kendaraan, lakukan. Jika tidak, berhenti atau menghilanglah di tengah-tengah keramaian. Jalan terakhir, berbeloklah ke kantor polisi atau dimanapun tempat yang aman.
Cari teman, jangan sendirian
Jika sudah terjebak dalam kondisi dikuntit seseorang, saat harus berhenti di keramaian (di apotik atau pertokoan), hubungi teman. Minta bantuan agar dapat menjemput dan menemani anda sepanjang perjalanan pulang. Ingatlah bahwa predator seringkali berperilaku tidak wajar. Saat menghilang di perkampungan beberapa waktu lalu itu saya bahkan masih melihat sang predator terus menunggu di ujung jalan.
Pilih jalan yang ramai jika harus pulang malam
Jangan mengikuti arus uji nyali. Jangan mencobai diri sendiri. Lebih baik memilih jalan sedikit memutar ketimbang mencari mati. Sedang jalan ramai saja tak menutup kemungkinan predator untuk beraksi, apalagi di jalan yang sepi. Jalanan yang sepi, lagi di malam hari, memberi peluang besar bagi mereka yang ingin melakukan tindak kejahatan. Sebisa mungkin hindari. Jika jalan sepi itu satu-satunya pilihan menuju tempat tinggal, hati-hati.
Kekuatan terbesar : doa
Bagi orang lain mungkin ini merupakan satu hal tercengeng terakhir yang bisa dilakukan. Namun tidak bagi saya. Doa tetap merupakan kekuatan terbesar yang mampu memberi penghiburan sekaligus pertolongan. Belakangan dalam doa, tak lagi saya hanya meminta untuk dijauhkan dari yang jahat, tapi sekaligus memohon agar ketika tak lagi dapat menghindar dari sang jahat, saya diperkenankan menerima pertolongan yang entah darimana datangnya. Seperti teman tadi, saat terjatuh, seorang pengemudi taksi yang bermaksud pulang menolongnya untuk kembali berdiri. Juga saya. Saat beberapa kali harus terjatuh di jalan raya, selalu ada orang yang sudi memberikan pertolongan yang tak terduga. Betapa saat-saat seperti ini saya membutuhkan seorang musafir baik yang sudi menolong di kala susah.
Semoga senantiasa dijagai dan dihindarkan dari marabahaya di jalan raya.
Salam Kompasiana.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI