Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Keuntungan Bergabung Dengan Tim Majalah Sekolah

18 Oktober 2014   19:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:33 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pagi tadi seorang mantan siswa mengirim pesan wasap di hape saya, ‘Ibu tau nggak? Aku sekarang jadi ketua redaksi majalah jurusan di kampus. Terimakasih, bu, ini semua berkat ibu.’ Membaca pesannya diam-diam pelupuk mata saya mulai basah. Siswa ini dulunya adalah salah satu anggota tim ekstrakurikuler pembuatan majalah sekolah yang saya bina. Saat sedang asik bercakap mempertanyakan kesediannya untuk membagikan pengalaman selama mengelola majalah sekolah pada tim anggota baru tahun ini, saya jadi teringat sebuah email yang masuk beberapa minggu lalu dari sebuah negara bagian di Amerika. Dua orang mantan siswa kami yang sedang melanjutkan studinya di sana berkata, ‘Ibu, kita diterima magang di satu penerbitan majalah lokal. Seneng banget. Ini semua berkat kesempatan bergabung dengan tim majalah sekolah. Kita dianggap punya nilai lebih karena pernah terlibat pembuatan majalah. Terimakasih dulu merekrut kita ya, bu.’ Dan bla blaaa celotehnya panjang menggambarkan rasa antusias mengenai tugas barunya itu. Teringat kata-kata ke-dua pesan yang kurang lebih sama lagi-lagi membuat saya menitikkan airmata. Betapa kadang hidup mengijinkan kita untuk mengetahui bahwa apa yang sudah kita lakukan tidaklah sia-sia.

Bagi anda pengelola penerbitan majalah sekolah, sejatinya ada begitu banyak manfaat yang bisa didapat oleh siswa-siswi anda yang terlibat dalam proses pembuatannya. Selain memberikan pengalaman dalam bidang jurnalistik, dari sebuah tim penerbitan majalah siswa akan belajar untuk mengembangkan hal-hal berikut :

Mengembangkan pola pikir

Sejatinya dalam menulis sebuah berita, artikel, opini, atau peristiwa, siswa diajak untuk berpikiran lebih kritis dan terbuka. Tanpa disadari saat menyajikan berbagai bentuk tulisan tersebut mereka dilatih untuk menerima dan mengolah berbagai informasi yang ada untuk kemudian menilai dan menarik kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang logis, sistematis, runtut, dan enak dibaca.

Belajar berpikir lebih kreatif

Pembuatan majalah sekolah tak semata menayangkan berita. ada begitu banyak materi yang bisa diusung untuk memenuhi jumlah kuota halamannya. Dalam hal ini siswa harus memiliki pengetahuan yang kaya agar tak melulu menyajikan berita atau artikel yang itu-itu saja. Juga, siswa diajak untuk lebih kreatif mendesain layout sedemikian rupa sehingga tampilan majalah bisa lebih berwarna. Dibutuhkan imajinasi dan kreatifitas yang tinggi untuk memenuhi ini semua.

Belajar manajemen

Manajemen di sini berarti siswa dapat mengetahui proses pembuatan majalah dari awal perencanaan konsep hingga menujudkannya menjadi bacaan yang siap saji. Siswa juga belajar mengorganisir dan mendelegasikan tugas dan tanggungjawab dengan anggota tim. Melalui kepengurusan majalah sekolah siswa diharapkan pandai mengatur waktu antara tugas belajar di kelas dan tanggungjawab menyelesaikan majalah.

Belajar bertanggungjawab

Ini adalah satu bagian terpenting dalam proses pembuatan majalah. Dalam hal ini siswa diajar untuk bertanggungjawab atas tugas dan kewajiban yang sudah diterimanya. Siswa harus memahami bahwa jika pekerjaan tidak diselesaikan sesuai tenggat waktu akan menghambat keseluruhan kinerja. Meski keterlambatan kadang tak bisa dihindari, namun yang harus tetap dipegang adalah kesepakatan bersama untuk meminimalkan hal itu terjadi. Apalagi jika keterlambatan itu sampai membuat majalah harus tertunda penerbitannya. Betapa sia-sianya.

Belajar bekerjasama

Adalah mustahil jika majalah sekolah dapat selesai dan dikerjakan oleh satu orang saja. Dibutuhkan sebuah tim yang dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan baik antar anggota. Kerjasama tak melulu soal mengerjakan sesuatu secara bersama-sama, namun siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah yang dijumpai dalam proses pembuatan majalah itu secara bersama-sama juga. Dalam hal ini siswa dilatih untuk tidak bersikap egois dan mampu menerima perbedaan pendapat dengan baik untuk kemudian mencari jalan keluar yang tepat demi kelangsungan majalah.

Sesungguhnya ada begitu banyak kelebihan yang bisa diperoleh dari jalannya kegiatan pembuatan majalah sekolah. Saking banyaknya kelebihannya membuat saya kembali teringat akan peristiwa bertahun lalu saat seseorang datang dan meminta surat rekomendasi untuk studi lanjut perguruan tinggi di luar negeri. Surat tersebut berisi kesan saya atas pekerjannya saat bergabung dengan tim majalah sekolah. Beberapa bulan setelah menulis dan menandatangani surat itu, sebuah kabar sampai di telinga saya, siswa tadi menerima beasiswa penuh untuk menyelesaikan pendidikannya di Korea. Karena majalah sekolah? Bisa jadi, ya.

Buat majalah sekolah anda ‘berdaya’.

Salam Kompasiana.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun