Dear Sisi,
Tak sengaja menempel punggungmu tadi jadi terkejut sendiri. Ibu tau kau menggunakan torso panjang. Skoliosis? Itu sebabnya wajahmu tak pernah ceria? Karena malu? Cemas? Tak percaya diri? Atau yang lainnya? Jika kelak kau membaca tulisan ini, percayalah, kau tak sendiri Sisi sayang.
Satu ketika dokter mendeteksi ada kelainan di pembungkus syaraf bagian punggung ibu. Bukan tanpa sebab, saat itu ibu sering kepayahan menahan sakit gegara punggung yang tak bisa berdiri tegak. Ketika berjalan cepat atau berlari bahkan bisa membuat ibu tiba-tiba terjatuh lantaran kaki seperti tak bisa dibuat melangkah lagi. Tidur pun semakin tidak nyaman karena punggung seperti sedang menahan beban. Sakit sekali. Di saat seperti itu ibu sering berpikir bahwa Tuhan sedang berlaku tidak adil. Ketika banyak orang bisa menikmati tidur dengan nyenyak, berjalan dan berlari dengan enak, tidak demikian halnya dengan ibu. Di saat banyak orang bisa berbaring diatas kasur yang empuk, ibu malah selama bertahun-tahun harus tidur di atas papan agar tak kesakitan. Sering ibu berpikir kenapa ibu yang harus mengalaminya? Butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa menerima bahwa punggung ibu berbeda dengan yang lainnya.
Mendengar sepenggal kisah tentangmu ibu jadi teringat satu malam setelah pulang dari dokter dan mendengarnya berkata, “Tidak ada obatnya.” Sesampainya di rumah ibu pegangi hasil foto otot punggung ibu sambil menangis dan entah mengapa tiba-tiba ibu berpikir betapa ibu sangat istimewa. Yup, 1 senti bagian pembungkus syaraf yang bengkak itu seperti sebuah tanda yang dibuat Tuhan untuk terus mengingat ibu. Di antara ribuan punggung yang sudah diciptakanNya, hanya ada satu dan beberapa punggung lain yang dibuatNya berbeda. Dan ibu termasuk salah satu yang beruntung memilikinya! Di satu titik tiba-tiba ibu merasa sangat istimewa. Ibu berbeda!
Proses penerimaan itu menjadi turning point bagi ibu untuk tak lagi marah dan kecewa pada nasib atau pada penjelasan genetika atau pada apapun itu kata-kata dokter yang nggak sepenuhnya bisa masuk di pikiran ibu. Apapun itu, ibu menerima. 1 centi itu benar-benar marking yang istimewa. Kelak ibu berharap bahwa di tengah milyaran manusia di dunia, Tuhan tidak akan kesulitan menemukan ibu karena ibu memiliki tanda yang istimewa ^^
Sisi, dear, ibu tahu bahwa kadang di tengah tawamu kau menyimpan sesuatu. Tapi hari ini ibu ingin kau mengerti bahwa bukan kau seorang yang memiliki satu tanda yang spesial itu. Ibu juga punya. Dan banyak lagi orang lain yang memiliki kekurangan yang sama. Ingatlah untuk tak pernah kau sesali hal itu. Kau tau mengapa? Tentu saja karena kau dan ibu sangat istimewa. Kita istimewa ^^
Berpelukan ya.
Salam sayang,
Bu Leilla.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H