Secara keseluruhan acara berlangsung lancar, menyejukkan, sekaligus mengejutkan. Bukan tanpa alasan. Saat bertanya di salah satu kelas tentang apa cita-cita mereka masing-masing kelak, seorang siswa menjawab, “Kerja di bengkel, Bu.” Saya tertegun menatapnya, kemudian bertanya, “Bekerja di bengkel? Boleh.” Tiba-tiba teman-temannya berkata, “Bapaknya tukang bengkel, Bu.”
Oh. Dan mata saya mulai berkaca membayangkan bagaimana eratnya hubungan ayah dan anak yang luar biasa hingga membuatnya ingin menjadi seperti sang ayah. Tak ada yang salah. “Setiap orang boleh bercita-cita menjadi apa saja. Asalkan memiliki niat yang kuat untuk mencapainya. Giat belajar, jujur, dan harus mandiri. Semuanya pasti bisa!” Setelah berkata demikian saya bertanya lagi, “Jadi kelak selain menjadi pekerja di bengkel mau menjadi apa lagi, Nakku?” Dan tiba-tiba matanya yakin menatap mata saya, “Masinis, Bu.” Jempol dua!
Bukan hanya tentang bagaimana menggantung impian, namun juga tentang bagaimana meraih impian. Bukan dengan mengharap bantuan, namun dengan membulatkan tekad untuk terus giat belajar. Jika bukan kita yang turut andil melakukannya, siapa lagi?
Kelas Inspirasi masih terus menginspirasi setiap tahunnya. Di Surabaya sendiri hari ini, 22 Agustus 2016, KI dilaksanakan serentak di 15 Sekolah Dasar terpilih. Dan tahun ini kami masuk sebagai angkatan KI ke-4.
Tips bagi teman-teman yang ingin berpartisipasi menjadi relawan pengajar :
1. Perhatikan woro-woro resmi mengenai penerimaan Relawan Kelas Inspirasi di masing-masing kota anda.
2. Mengisi form aplikasi permohonan menjadi relawan dengan sejujurnya.
3. Berkomitmen untuk cuti di hari yang telah ditentukan untuk mengajar di sekolah yang ditunjuk.
4. Berkomitmen untuk mengikuti rangkaian acara mulai dari persiapan sebelum hari H hingga hari besarnya.
5. Sedia bekerjasama sebagai tim.