Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Ini Sarapan Saya.. Anda?

29 Januari 2015   12:10 Diperbarui: 7 Agustus 2021   07:38 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Di banyak penelitian tentang sarapan pagi rata-rata disimpulkan satu hal yang sama, sarapan sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Mulai dari manfaat mencegah obesitas, menjaga konsentrasi, hingga menstabilkan kadar gula darah sedemikian hingga bisa terhindar dari beberapa gangguan kesehatan. Ibarat sebuah mesin, tubuh sangat membutuhkan bahan bakar untuk menunjang aktivitasnya. Dan sarapan adalah bahan bakar yang sempurna yang dibutuhkan tubuh setelah perut kosong dipakai beristirahat tidur semalaman. 

Sedemikian pentingnya arti sarapan hingga sejak mulai mengenal bangku sekolah hingga hari ini, ibu selalu ribut jika kami, putra putrinya, berangkat melenggang ke sekolah atau kantor tanpa sarapan. Jika ibu ada di rumah, hampir apa saja sarapan pagi yang tersedia kami tandaskan. Nggak rewel. Mau setiap pagi makan ceplok plus nasi atau setangkup roti dan telur mata sapi, tak masalah. Bagi kami makan pagi tak terlalu penting apa menunya, sebab memakannya kadang masih dengan mata yang separuh terbuka. Mau makanan segar atau makanan semalam yang dipanaskan, bukan perkara besar. Yang penting sarapan.

Ternyata penting nggak pentingnya sarapan bagi masing-masing orang bisa berbeda. Bagi saya yang terbiasa sarapan, sekali tidak makan pagi bisa jadi masalah besar. Namun tidak demikian bagi beberapa teman. Alasan mereka tak suka atau tak mau sarapan ternyata ada begitu banyak. Berikut beberapa anggapan tentang sarapan yang belum tentu benar :

Sarapan pagi bikin gemuk

Salah besar. Justru dengan sarapan, tubuh akan menyimpan banyak energi yang cukup digunakan untuk beraktifitas hingga jam makan siang. Dengan meniadakan sarapan malah membuat perut meronta minta diisi saat tengah hari. Saat seperti ini kadang tanpa sadar kita akan mengkonsumsi makanan atau jajanan dengan porsi yang berlebihan. Ini yang bikin gemuk. Porsi dobel makananya, jajannya, bukan sarapannya.

Sarapan pagi bikin ngantuk

Ada beberapa teman yang menghindari sarapan gegara takut ngantuk. Sebenarnya ini tergantung berapa banyak jumlah kalori yang masuk. Ya kalo sarapan dua piring nggak tanggung-tanggung jelas saja bikin ngantuk. Usus butuh waktu juga untuk menghancurkan makanan dan menyerap sari-sarinya, bukan. Oleh karenanya ambil sarapan secukupnya. Jargon berhenti makan sebelum kenyang bukan alasan biar orang nggak banyak makan, tapi penting menjaga agar usus nggak terlalu berat kerjanya karena harus mengolah banyak makanan. 

Sarapan pagi bikin sakit perut

Seorang teman nyaris tak mau sarapan karena beranggapan sarapan hanya bikin perutnya mules dan sakit. Padahal ini bisa disiasati. Ubah jenis makanan yang dikonsumsi. Bisa jadi perut sensitif dengan satu jenis makanan tertentu. Jika nasi terlalu berat untuk perut di pagi hari, roti bisa jadi pilihan yang aman untuk sarapan. Nggak doyan roti, coba sereal. Nggak doyan sereal, makanlah buah-buahan. 

Makan siang jauh lebih penting ketimbang sarapan

Keliru. Dua-duanya penting. Seperti disebutkan dalam awal tulisan, dengan sarapan bisa banyak membawa manfaat kesehatan termasuk dapat meningkatkan daya konsentrasi. Gimana bisa mikir bener jika perut melilit minta diisi. Gimana bisa konsen jika pikiran larinya ke donat kentang dan pisang bakar. Lebih baik sarapan ketimbang memperbanyak jajan. 

Nggak lapar tanda nggak perlu sarapan

Salah. Tidak lapar ini akibat perut sudah terbiasa tanpa sarapan. Sarapan tak melulu bicara lapar atau tidak lapar. Lebih daripada itu. Sarapan dibutuhkan agar tubuh dapat menyimpan cadangan makanan atau energi yang cukup untuk digunakan bekerja seharian. Biar kata tidak lapar, tetaplah sarapan. 

Nggak punya waktu untuk sarapan

Jangan dikira saya punya berlebih-lebih cadangan waktu. Anda, saya, sama. Jarak antara bangun pagi dan persiapan sarapan saya hanya 30 menit saja. Beberapa kali saya bahkan menggoreng sosis manis sampe gosong bentuknya saking masih mengantuk. Oleh sebab itu saat sarapan saya lebih memilih menyantap makanan yang praktis dan gampang. Seperti di bawah ini, berikut beberapa pilihan menu sarapan ala saya yang hanya butuh waktu tak lebih dari 30 menit mempersiapkannya.

Sambel goreng tahu tempe.

Roti gandum isi telor ceplok plus segelas susu.

Havermut rasa coklat.

Nasi goreng.

Pilihan lain saya jika tak sempat memasak sendiri gara-gara bangun kesiangan beberapa diantaranya adalah kabur ke penjual nasi pecel langgananan, nasi bakar nyaman, nasi jagung, bubur ayam, gatot, tiwul, blendung, dan kawan-kawan. Pilih sesuai keinginan. Kalo saya, apapun makanannya harus diatur. Hari ini makan apa, besok makan apa. Tiga hari berturut-turut makan nasi pecel bisa bikin seluruh persendian sakit gak keruan. Apapun menu makanan anda, untuk sarapan, kualitas adalah prioritas utama, bukan kuantitas.

Sarapan apa hari ini? Jangan bilang cuma kopi ya. Semoga selalu sehat. Salam Kompasiana.

.

penulis bukan praktisi kesehatan ya ^^

hanya berbagi pengalaman saja ^^

.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun