Mohon tunggu...
Leil Fataya
Leil Fataya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@leilfataya, author of Kucing Hitam & Sebutir Berlian ( Leutika Prio 2012 ), Suatu Pagi di Kedai Kopi ( Red Carpet, 2013 )

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Pintu Gerbang Perhentian

27 Agustus 2012   04:15 Diperbarui: 14 Maret 2019   15:43 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kau adalah golongan yang dikehendakiNya, mengapa ragu? Jangan bersedih!

Kerajaan, harta, kesenangan Semua adalah beban yang membuat keterpisahan. Sesungguhnya Ia  tentukan jarak hatimu denganNya dan menghapus bebanmu karena keterpisahan itu. 

Engkau mengendarai angin yang tak kau maui.  Engkau terlempar dari nasib yang kau ratapi.

Namun berhentilah menangis. Semua itu hanya beban bagi penyatuan. Bagaimana cerminmu bisa memantulkan keindahan hakiki jika debunya adalah debu kesenangan dunia? 

Kau sampai pada Pintu Gerbang Perhentian. Dan letakkan dahimu di alas alas bumi. Tunjukkan khidmat, sebenarnya kau telah lama dipasung dari senda gurau. 

Tanamlah kerendahan hatimu di sedalam tanah, hingga ia tumbuh dan berbuah. Hatimu telah lama disemai oleh kesedihan suci, disemayami oleh ujian Ilahi.

Maka jangan bersedih lagi, Perjalananmu telah tiba Di Pintu Gerbang Perhentian-Nya...

___________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun