Mohon tunggu...
Leila Nur Ika
Leila Nur Ika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Monumen Pers: Warisan Bersejarah bagi Pers Indonesia

12 April 2024   10:18 Diperbarui: 12 April 2024   10:19 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Monumen Pers Nasional adalah salah satu tempat bersejarah yang kaya akan makna dan simbolisme bagi dunia jurnalistik Indonesia. Berdiri megah di tengah kota Solo, monumen ini tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan media massa di Indonesia, tetapi juga mengabadikan perjuangan wartawan dalam menjunjung kebenaran dan keadilan. 

Monumen Pers Nasional di Solo memiliki sejarah yang kaya dan berakar dalam perjalanan panjang dunia jurnalistik Indonesia. Dibangun pada tahun 1979, monumen ini didedikasikan untuk menghormati para pelopor dan pejuang kebebasan pers di Indonesia. Pemilihan Solo sebagai lokasi pembangunan Monumen Pers Nasional bukanlah kebetulan. Kota ini dikenal sebagai tempat yang kaya akan sejarah dan budaya, serta memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan jurnalisme di Indonesia. 

Salah satu keunikan Monumen Pers Nasional adalah konsep arsitekturnya yang megah dan simbolis. Setiap elemen bangunan memiliki makna tersendiri yang menggambarkan semangat pers dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga kebenaran. Keberadaan monumen ini juga menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjunjung kebebasan berekspresi dan kebebasan pers. 

Seiring berjalannya waktu, Monumen Pers Nasional di Solo telah mengalami berbagai pemugaran dan perluasan. Pemugaran pertama yang signifikan terjadi pada tahun 2010, di mana Monumen Pers Nasional di Solo mengalami renovasi besar-besaran untuk memberikan tampilan yang lebih modern dan representatif. Pemugaran ini melibatkan peningkatan fasilitas, perbaikan struktur bangunan, dan penyegaran tata letak serta desain interior dan eksterior. Tujuan utama dari pemugaran ini adalah untuk memastikan keberlanjutan dan kelangsungan Monumen Pers Nasional sebagai landmark penting dalam sejarah pers Indonesia. Selain itu, perluasan juga dilakukan untuk memperluas ruang pameran dan memperkaya koleksi artefak dan dokumentasi yang dipamerkan. Pemerintah setempat juga memperhatikan aspek keamanan dan fasilitas pendukung lainnya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung. 

Monumen Pers Nasional di Solo memiliki berbagai fasilitas dan fitur menarik. Terdapat berbagai layanan seperti perpustakaan yang memiliki kurang lebih 15.000 judul buku yang dapat diakses maupun dipinjam secara gratis oleh pembaca. Disana juga memiliki layanan arsip media cetak yang menyediakan berbagai arsip media cetak seperti koran dan majalah dari seluruh Indonesia dari berbagai tahun. Di dalamnya terdapat museum pers yang menampilkan koleksi artefak dan dokumentasi penting terkait sejarah pers di Indonesia. Pengunjung dapat melihat perkembangan media massa dari masa ke masa melalui pameran yang disajikan. Selain itu, terdapat pula patung-patung dan relief yang menggambarkan perjuangan wartawan dalam mencari kebenaran. Tidak hanya sebagai tempat wisata sejarah, Monumen Pers Nasional juga menjadi tempat pembelajaran yang berharga bagi generasi muda.

M. Rohmadi

Leila Nur Ika Wati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun