Hampir semua kosan yang saya survey lampunya redup/remang. Kalau tidak biasa, bisa-bisa stress merasa seperti dibekap, sesak.
- Minim ventilasi dan gelap
Tidak bisa dipungkiri, manusia butuh sinar matahari sehari-harinya. Akses ventilasi dan cahaya yang sulit cukup bisa membuat badan merasa kurang sehat dan tidak fit, serta mood yang cenderung malas.
Kira-kira inilah kesimpulan survey kost saya di Jogja kemaren. Tidak bermaksud dari awal untuk membandingkan dengan Bandung, tapi saya rasa memperhatikan rancangan dan desain kost yang humanis penting, bukan masalah besaran finansial-tidaknya. Di Bandung saya banyak menemukan kost sederhana namun nyaman. Kalau di luar kota Bandung saya tidak begitu tahu, tapi yang saya harapkan, pelayanan jasa kost di Jogja (khususnya di tengah kota) bisa ditingkatkan, minimal memenuhi standar Kaliurang.
Karena saya masih heran, lokasi tengah kota, namun masih banyak fasilitas2 yang terkesan 'ketinggalan jaman'. Teman saya banyak yang bilang, 'Jogja Logic' memang aneh, pinggiran lebih maju daripada kota pusatnya, hahahaha. Mungkin opini ini akan berubah perlahan seiring menjalani hidup di Jogja kedepannya.
Akhir kata, semoga Jogja kembali menjadi kota ternyaman se-Indonesia, dengan pelayanan jasa yang maksimal, kota yang nyaman hati, dan tetap memegang teguh budaya tradisinya yang kuat. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H