Bapak pulang dengan keringat merah
Terkoyak kain di tubuhnya
Papan nama hanya benang yang tersisa
"Jangan menangisi bapak, nak. Menangislah untuk bangsa kita. Menangislah untuk cita-citamu yang hanya bisa kau simpan di kepala. Menangislah untuk ibumu yang tak lagi mampu membeli susu untuk adik kecilmu. Dan menangislah untuk sakitnya negerimu"
Bapakku mati di atas kertas
Ketika tangan dan mulut yang mereka punya sudah mati terlebih dahulu
Lahirkan kembali aku di negeri impian, ibu
Agar bapakku tak mati di barisan kata-kata
Rangkasbitung, 9 Oktober 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!