Mohon tunggu...
Mas De Sakunab
Mas De Sakunab Mohon Tunggu... Wiraswasta - Palate!

Penulis lepas. Tinggal di sekitar yang ada. Keseharian setia menikmati perilaku sosial, budaya dan diplomasi. Cenderung mengagumi ketimbang memiliki. Kini sedang dalam proses mencari dan menjadi yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gerimis di Sudut Menteng

3 Maret 2019   22:51 Diperbarui: 3 Maret 2019   23:26 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gerimis mengundang rasa tak tertahankan. Saya menyusuri deretan-deretan Menteng. Makin dalam makin sunyi mencekam. Kumpulan bangunan perkasa tersenyum sinis melirik pengendara kecil yang numpang lewat. Saya sibuk menyilih tetesan air dari langit sambil sesekali membalas senyum rumah-rumah elite.

Tubuh basah kuyup merayap di sekitar perhentian. Lagi, gerimis menyita perhatian. Ia menemani jalan-jalan sunyi sepanjang parkiran. Jajaran mobil mulus sepanjang jalan kemilau disenggol gerimis. Saya terkesima dengan Menteng beserta para penghuninya yang sembunyi di balik tirai.

Menteng yang perkasa menyimpan sejuta tanya. Persis di tengah kompleks ada warung kopi murah meriah. Sambil menanti gerimis lekang oleh malam, saya menghangatkan tubuh dengan segelas white coffe. Beberapa pemuda muncul mencari kehangatan yang sama. Kami bersua. Bertanya asal dan sekadar saling ngobrol isu yang lagi hangat.

Sunyi yang tetap tak mengubah waktu malam yang makin suntuk. Juga tak menghambat gerimis tetap turun. Orang tetap basah dan hangat dengan obrolan. Saya sudahi dulu di sudut Menteng. Kembali ke sarang waktu keluar senja tadi.

Sepanjang jalan pulang, saya masih geleng kepala tanda kagum. Di bawah jejeran pohon, menjulur ke atas gedung-gedung kelompok penting Republik. Beberapa wajah penting negarawan muncul dalam bayang. "Mereka orang hebat!".

                        *Di Menteng malam ini*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun