Mohon tunggu...
legenda prameswono
legenda prameswono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

SIMPEL BOY

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monitoring Jaringan Komputer dengan Software Wireshark untuk Melihat UDP Pada Transmisi Data

9 Januari 2015   07:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:30 4598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UDP ( User Datagram Protocol )adalah transport layer yang tidak andal ( unreliable ), connectionless dan merupakan kebalikan dari transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi socket dapat mengirimkan paket – paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan koneksi yang tidak andal (unreliable service). Koneksi yang andal selalu memberikan keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang tidak andal tidak akan mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal.

Dilihat dari penomorannya, port UDP sama dengan TCP  dimana dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:

·Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan untuk digunakan oleh layanan yang bakal ada pada masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.

·Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.

·Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.

Cara Menggunakan Wireshark

1.Sebelum membuka wireshark, pastikan firewall, dan anti virus anda di disable sementara dan jaringan selain eternet pula di disablekan lalu Buka wireshark

2.Tampilan awal :

3.Untuk mulai meng-capture kita pilih Capture pada menu bar lalu klik star atau klik interface list  lalu akan keluar “wireshark: capture interface” lalu klik option lalu klik capture on all interface lalu start. Atau perhatikan gambar.

14207367281738001008
14207367281738001008

1420736746662069160
1420736746662069160

4.Setelah itu siapkan kabel cross-UTP dan conekan pada db-25 pada masing-masing laptop atau komputer anda lalu mulailah mengcapture.

5.Mulailah menge-ping antar komputer. Dan lihat hasil capturan

14207367761562759917
14207367761562759917

6.Setelah itu klik finis pada capture bar untuk mengakhiri proses capture.

Analisis

Di pendahuluan, UDP tidak menjamin kevalitan data saat data sampai ke pada penerima. Datagram yang sampai mempunyai kemungkinan tidak sampai, rusak atau hilang tanpa diketahui penyebabnya. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan hingga mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi antar keduanya. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi langsung antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel. Akan tetapi UDP dalam pentrasveran data pasti lebih cepat dari pada TCP karena tidak membutuhkan koneksi langsung. Pada UDP juga tidak ada pemecahan data, oleh karena itu tidak dapat dilakukan pengiriman data dengan ukuran yang besar.

Penggunaan UDP lebih tepat diperuntukkan untuk data – data kecil dengan jumlah banyak. Dengan perilaku UDP yang tidak berusaha untuk mengecek apakah data yang dikirim telah sampai atau tidak membuat UDP lebih cepat dan lebih efisien. Aplikasi – aplikasi yang bersifat real time seringkali menggunakan UDP sebagai protokolnya, hal tersebut dikarenakan paket yang hilang lebih bisa ditolerir daripada paket yang datang terlambat ( contoh aplikasi realtime: Video Streaming ). Tidak seperti TCP, UDP juga menyediakan jenis paket broadcast (mengirim paket ke local network) dan multicast (mengirim paket ke semua subscriber).

Kita mulai membuka hasil captur, seperti biasa akan tampil MAC address dari kedua komputer yang saling terhubung. Hanya saja disini proses yang terjadi tidak menampilkan proses pengecekan dua arah. Data yang di kirim akan semata-mata di kirim ke IP tujuan saja. Data pada PC host hanya dapat menerima koneksi namun PC host tidak menjalankan proses pengecekan apakah data yang ia terima merupakan data yang valid atau korup.

1420736910928033292
1420736910928033292

UDP melakukan multiplexing menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP sedangkan TCP menggunakan three hand-shaking. Pada UDP, seluruh data langsung dikirim melalui NBNS (Net-Bios Name Service) untuk meminta registrasi sebuah pengiriman data pada PC tujuan dari sebuah DNS server. Ini berguna untuk memastikan bahwa IP yang tersedia tidak terduplikat pada jaringan. Dampak NBNS sangat besar, bilamana NBNS tidak dapat di akses maka tidak ada cara untuk menetapkan IP tujuan, hal ini berdampak pada akses keluar suatu komputer dimana ia tidak akan bisa berinteraksi keluar dari network.

14207369401435628009
14207369401435628009

NBNS disini bisa kita misalkan seperti Pintu dimana setelah pintu dapat terbuka barulah kita bisa keluar untuk mencari alamat yang kita tujuh. Namun bila pintu itu rusak maka kita tidak akan berhubungan dengan dunia luar. Sama seperti proses pentrasveran data dengan NBNS.

Selanjutnya NBNS akan memerintahkan LLMNR (Link-Lokal Multicase Name Resolution) untuk memastikan respon dari IP tujuan yang berbentuk IPv4 atau IPv6. Pada saat LLMNR di aktifkan seluruh proses networking antara host dan guest akan di pantau namun bila LLMNR tidak di aktifkan jaringan akan tetap berjalan dengan kemungkinan jaringan akan melebar ke jaringan lain

14207369781096345254
14207369781096345254

Proses selanjutnya, Sama sepirti proses pentraferan data ARP dan ICMP. Di sini ARP bertugas mencari alamat dan kembali untuk mencatatnya pada MAC address. Namun yang menarik dimana fungsi dari ICMP di gantikan oleh UDP pada proses pentransveran data nya. UDP hanya melakukan satu kali pentransferan data saja. Ini yang membedakan antara UDP dengan TCP dimana real time yang dibutuhkan sangatlah singkat 1bit yang dikirim hanya membutukan sepersikian mikrodetik untuk data sampai pada PC tujuan. Selain itu keuntungan lainnya UDP tidak menggunakan field sequence (waktu pengujian) dan acknowledgement (pengakuan).

14207370111685382842
14207370111685382842

Selanjutnya akan berulang hingga data selesai semua di kirim. Hasilnya seperti berikut:

14207370351710526129
14207370351710526129

Kesimpulan

UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun