Mohon tunggu...
Lega Putri Elok
Lega Putri Elok Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Lega Putri Elok Sopyana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan UMKM Sirup Jahe di Masa Pandemi, Desa Tambahsari

21 Agustus 2021   22:09 Diperbarui: 21 Agustus 2021   22:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

            UMKM atau disebut juga dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi bisnis yang banyak diminati dalam pergerakan roda ekonomi berskala mikro maupun makro dan memiliki dampak keuntungan yang dihasilkan sangat lah menggairahkan. UMKM menjadi penggerak domestik dan penyerap energi kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang menjadikan dalam penurunan profit secara signifikan.

            Salah satu UMKM yang ada di Desa Tambahsari adalah sirup jahe. Produk yang dijualkan sangat lah inovatif yang saat ini masih jarang di pasaran. Dalam berusaha sirup jahe ini dinamakan dengan "sirup jahe 33" Usaha ini dimiliki oleh bapak Supri dan ibu Sri Sudarmi dan mulai merintis tahun 2014 sampai sekarang. Omset yang di dapat per bulan kurang lebih berkisaran antara 25 - 30 juta. Awal mula usaha hanya dijual melalui orang -- orang yang dikenal dan keliling mempromosikan produknya ke kantor -- kantor terdekat untuk mencari chanel sebanyak-banyaknya.  Owner juga sering mengikuti pameran -- pameran kuliner. Dari sini produk mulai berkembang dan makin dikenal banyak orang. Dalam usahanya, tidak hanya sirup jahe saja yang dipasarkan, namun berbagai minuman tradisional pun diproduksi, di antaranya yaitu sirup jahe merah, sirup jahe emprit, wedang uwuh, dll. tentunyaa tidak hanya sekedar menjual, namun owner juga memberikan manfaat yang baik untuk sistem kekebalan tubuh dalam kandungan sirup jahe yang diproduuksinya. Semua produk juga sudah berlabel halal MUI dan ber bpom, sehingga aman diminum.

Di masa pandemi seperti ini, pemasaran pun mengalami penurunan dan susah. Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis UMKM menjadi  yang paling dampak wabah virus corona Covid -- 19.  Lalu bagaimana cara mempertahankan UMKM di masa pandemi ? salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyiasati penurunan dalam UMKM yaitu dengan mengembangkan social media dan mendalami segala kemungkinan digital yang mungkin dapat membantu memulihkan UMKM sendiri. Media sosial yang dapat dilakukan oleh Ibu Sri Sudarmi dalam mempertahankan usahanya saat masa pandemi yaitu melalui media sosial instagram, facebook, dan juga whatsapp. Karena akses satu-satunya untuk mengembangkan bisnisnya di saat pandemi. Promosi yang sering dapat menghasilkan yang baik juga. Ditambah lagi, produk yang dijualkan berupa produk yang memberikan manfaat bagi sistem kekebalan tubuh, sehingga  hal ini menjadi kesempatan emas bagi Ibu Sudarmi untuk mempromosikan produknya dengan maksimal. Owner harus pintar-pintar dalam menjualkan produk, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan  di antaranya tidak hanya mempromosikan produknya lewat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun