Sastra merupakan hasil peniruan atau gambaran dari kehidupan nyata yang dituangkan ke dalam karya sastra, baik itu puisi, prosa maupun drama. Sekarang ini sastra dianggap kurang penting dan kurang berperan dalam masyarakat Indonesia. Hal ini terjadi karena masyarakat kita saat ini sedang mengarah pada masyarakat industri sehingga konsep-konsep yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan kebutuhan fisik dianggap lebih penting dan mendesak untuk digapai.Â
Kondisi di atas juga terjadi dalam dunia pendidikan. Perhatian para siswa dan pengelola sekolah terhadap mata pelajaran yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan kebutuhan fisik jauh lebih besar bila dibandingkan dengan mata pelajaran kemanusiaan (humaniora). Ketiadaan laboratorium bahasa, sanggar seni, buku bacaan kesastraan, dan berbagai fasilitas lain yang diperlukan dalam pengajaran merupakan bukti konkret adanya kepincangan tersebut.Â
Jadi, sejauh ini sastra di sekolah masih kurang aktif dalam pembelajaran di sekolah. Dalam artikel ini, penulis lebih fokus mengenai sastra di Sekolah Dasar (SD) yang pembelajarannya masih kurang memusat dalam penerapan sastra berlandas pada kreativitas siswa.
Sebuah karya sastra tentu tidak akan pernah lepas dari kehidupan seseorang. Sastra disini memiliki fungsi  untuk membantu semua orang dalam memahami  makna kehidupan di sekitar kita. Mengapa demikian? karena semua karya sastra  diangkat dan dijadikan sebuah karya yang bercermin dari kehidupan seorang pengarang atau penulis karya sastra itu sendiri. Meningkatkan pemahaman tentang sastra bagi peserta didik terutama pada Sekolah Dasar (SD), akan sangat membantu semua siswa dalam memahami makna sastra sejak dini.Â
Dari banyak kejadian dimana sekolah dasar saat ini belum begitu memahami sastra. Pihak sekolah dan juga guru yang hanya mampu meningkatkan pengetahuan siswa melalui teori-teori yang terdapat dalam buku atau modul tanpa ada implementasi dari hasil pembelajaran tersebut. Perlu diingat bahwa meningkatkan sebuah pemahaman siswa akan sastra tidak hanya lewat teori saja, melainkan ada implementasi dari apa yang sudah disampaikan seorang guru.Â
Jadi, selain menjelaskan pengetahuan terhadap sastra, hendaknya ada pihak-pihak yang mendukung untuk meningkatkan kemajuan sastra di sekolah. Sebenarnya banyak cara untuk meningkatkan kreativitas siswa di Sekolah Dasar (SD). Dalam hal ini guru juga harus bisa meningkatkan kreativitas dalam bersastra agar bisa menuntun siswanya untuk meningkatkan kreativitas bersastra.Â
Meningkatkan sastra itu harus ditanamkan pada diri anak sejak dini, bahwa sastra itu tidak sulit melainkan sastra adalah suatu hal yang menyenangkan. Disini yang dimaksud  suatu hal yang menyenangkan yakni, seorang guru harus bisa mencari cara untuk membuat pembelajaran semenarik mungkin agar bisa menarik siswa untuk terus menggali pengetahuan untuk mencapai sebuah hasil yang maksimal.  Adanya pembelajaran yang menarik, membuat peserta didik akan lebih suka mempelajari sastra.
Misalnya dengan cara meningkatkan kreativitas melalui kesadaran bersastra siswa. Maksudnya, siswa diajak untuk mengenal sastra lebih dekat lagi, dengan memperlihatkan suatu bentuk pertunjukan atau pementasan. Dengan begitu siswa akan lebih mudah untuk menangkap kesimpulan atau pesan yang didapat dari pertunjukan atau pementasan yang sudah dilihat.Â
Meningkatkan kreativitas siswa juga bisa dengan cara mengajak siswa melakukan pembelajaran di luar kelas atau pembelajaran dengan media alam sekitar. Kemudian sesuatu yang dilihat itu dijadikan suatu karya seperti, puisi tentang alam. Dengan begitu siswa lebih aktif dalam meningkatkan kreativitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H