Mohon tunggu...
Lefrandi Octavino
Lefrandi Octavino Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I Love reading

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berakhirnya Era Konsumerisme

14 November 2014   19:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hello masyarakat konsumtif =) Selamat datang di era konsumerisme! Ada yang belum tahu, apa itu konsumerisme? Yuk coba lihat penjelasan dari Wikipedia sebagai berikut :

“Consumerism is a social and economic order and ideology that encourages the acquisition of goods and services in ever-greater amounts - Wikipedia”

Dengan kata lain konsumerisme adalah ideologi yang terdapat dalam tatanan sosial dan ekonomi dimana konsumsi terhadap pemakaian barang dan jasa terjadi secara berlebihan dan terus-menerus.

Dulu kala, sebelum masuk ke era konsumerisme cara manusia hidup itu sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannya. Mereka makan cukup dengan lauk pauk seadanya, punya teleponyang dikhususkan untuk komunikasi, kendaraan dibeli karena kebutuhan, baju seadanya dan lain sebagainya yang jadi kebutuhan, bukan keinginan.

Mereka yang di zaman dulu, cenderung hidup dengan berkecukupan dan yang pasti hidup dibawah kemampuannya tanpa membebankan diri dengan berutang. Ya tanpa berutang, karena dahulu bank lambat tumbuh dan tidak seperti sekarang yang sangat gencar menawarkan kartu kredit dan pinjaman, selain itu godaan untuk belanja barang-barang konsumsi juga sangat sedikit. Pada intinya, masyarakat zaman dahulu bisa hidup lebih tenang dari usia muda dan tidak terbebani sedemikian hebatnya mengenai masalah finansial karena memang keinginannya tidak sebanyak manusia modern yang hidup di zaman konsumerisme.

Kapan era konsumerisme akan berakhir?

Kalau tiap-tiap orang di atas kepalanya secara digital tertulis angka kekayaannya (net worth) dan semua orang bisa melihatnya, mungkin saja era konsumerisme akan berakhir, karena banyak orang ingin berlomba mendapatkan angka yang tinggi untuk mendefinisikan dirinya menurut kekayaan bersih. Mungkin itu yang bisa mengingatkan manusia bahwa apa yang dibeli bisa mengurangi jumlah kekayaannya, terlebih membeli apa yang tidak menjadi kebutuhan mereka. Penjelasan yang Fiktif? Iya…karena era konsumerisme akan tetap hidup selama manusia itu berpikir dan mendefinisikan dirinya menurut apa yang mereka punya, yang hampir keseluruhannya merupakan keinginan yang tidak mereka butuhkan.

Selamat hidup di era konsumerisme, yang entah sampai kapan akan terus mempengaruhi kita hidup di zaman ini. Semoga kita semua bisa bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun