Mohon tunggu...
Lefrandi Octavino
Lefrandi Octavino Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I Love reading

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Keserakahan dan Kesombongan

18 November 2014   22:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua hal ini adalah hal terpopuler yang bisa mengakibatkan masalah finansial pada semua orang. Ya, kedua hal tersebut adalah keserakahan dan kesombongan. Berapa banyak pun kekayaan Anda saat ini, berapa tingginya posisi dan jabatan Anda saat ini, Anda juga tidak bebas dari perangkap ini. Dan selanjutnya, saat sudah masuk dalam perangkap tersebut, Anda bisa saja gelap mata sehingga jatuh. Biasanya, semakin tinggi “posisi” Anda, semakin sakit juga jatuhnya.

1. Keserakahan (Greedy)

Keserakahan biasanya timbul karena ingin selalu memiliki lebih banyak dibanding orang lain, memperoleh kekayaan dalam waktu singkat, selalu memanfaatkan orang lain untuk keuntungan diri sendiri, haus akan pujian dari orang lain dan ingin diakui oleh orang lain bahwa dirinya mampu. Ketika keserakahan tidak bisa Anda kontrol, itulah yang akan membunuh Anda perlahan-lahan, tidak peduli seberapa bagusnya kondisi finansial Anda saat ini, akan selalu ada dampak negatif dari sifat keserakahan.

Bagaimana supaya tidak serakah?

Kata kuncinya adalah mengucap syukur atas apa yang sudah kita miliki saat ini. Semakin kita sadar bahwa segala yang kita miliki adalah titipan Tuhan yang dipercayakan kepada kita, maka semakin kita mampu mengucap syukur dan tidak serakah. Ingat, berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak menambahinya.

2. Kesombongan (Proud)

Kesombongan biasanya timbul karena terlalu percaya diri, karena punya kekayaan, kemampuan dan keahlian yang tinggi dibanding orang lain sehingga merendahkan dan tidak peduli dengan orang lain. Kesombongan sama merugikannya dengan keserakahan karena efek yang ditimbulkannya juga dapat merugikan orang lain. Selain itu, orang yang hidup dalam kesombongan akan mempunyai ilusi bahwa dirinya selalu berada diatas orang lain, merasa paling benar dan pintar dibandingkan orang lain. Banyak wujud kesombongan yang tidak terlihat yang dimiliki setiap manusia, baik dilakukan sadar ataupun tidak.

Bagaimana supaya tidak sombong?

Kata kuncinya adalah belajar mau memberi. Biasanya memberi ini sangat sulit karena orang berpikir dengan memberi maka ada sesuatu yang berkurang. Padahal dengan memberi, maka seseorang bisa secara sadar ingat bahwa semua yang dimilikinya adalah kepunyaan Tuhan yang bisa diambil sewaktu-waktu, jadi tidak ada alasan untuk menyombongkan diri dengan apa yang dipunyai saat ini.

Selamat belajar menjadi pribadi yang tidak serakah dan tidak sombong alias menjadi pribadi yang sederhana dan rendah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun