Aku melihat timbunan pasir itu. Mereka menggodaku untuk mendekati. Aku memang tergoda. Berjalan mendekati. Berjongkok.
Aku mengambil segenggam pasir, lalu menghempaskan ke puncak timbunan itu. Aku mengambil segenggam pasir lagi. Menghempaskan dengan keras. Sangat keras. Hingga sebagian butirnya menghempas. Tepat ke mata. Perih. Sangat perih.
Akhirnya, tersisa sebuah kesadaran tentang kebodohan. Kebodohanmu juga, kok. Kebodohan kita atas banyak hal.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!