Â
Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) baru - baru ini dicanangkan oleh Presiden Jokowi sebagai program Nasional melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat sebagai salah satu upaya pembangunan sanitasi untuk sektor pengelolaan airlimbah domestik. Layanan Lumpur Tinja Terjadwal wajib diupayakan oleh seluruh pemerintah kabupaten / kota sebagai upaya pencapaian program MDG pada tahun 2019 yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu 100% tercapainya akses air bersih, 0% jumlah lingkungan kumuh dan 100% akses sanitasi layak.
Program L2T2 merupakan program layanan penyedotan lumpur tinja yang dilakukan terjadwal bagi seluruh rumah tangga di suatu kabupaten / kota , bukan berdasarkan panggilan ketika tanki septik penduduk mampet atau mengalami luapan akibat terlalu penuh. Dan semua pemilik tanki septik di suatu kabupatn/kota berhak mendapatkan layanan tersebut dengan durasi penyedotan antara 2 - 5 tahun sekali tergantung dari kondisi dan kesepakatan suatu daerah. Melalui program penyedotan L2T2 ini juga masyarakat mampu melakukan penyedotan dengan harga yang relatif murah tidak lebih dari Rp.15.000,- rupiah setiap bulannya dan ketika masa penyedotan tiba, masyarakat tidak perlu lagi untuk membayar biaya penyedotan seperti yang umumnya terjadi pada sistem penyedotan di Indonesia.
Â
Â
Karena merupakan program dunia melalui MDG's, sebetulnya program penyedotan lumpur tinja ini telah diaplikasikan pada beberapa negara negara berkembang seperti Filipina , Vietnam, Bangladesh, Senegal , Kenya, Afrika Selatan dan masih banyak lagi. Mungkin boleh dikatakan dibandingkan negara - negara tersebut kita masih sangat pemula. Beberapa hari lalu Kota Surakarta sudah mendeklarasikan pencanangan program L2T2 dan Walikota meminta peran aktif masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut sehingga biaya penyedotan menjadi terjangkau dan masyarakat dapat hidup lebih sehat untuk menghindari kemungkinan pencemaran lingkungan melalui rembesnya lumpur tinja dari tanki septik yang bisa mencemari badan air di sekitar rumah penduduk.
Manfaat pelaksanaa program ini adalah :
- Biaya penyedotan yang terjangkau bagi seluruh masyarkat Indonesia, karena sistemnya yang dicicil dan memberlakukan subsidi silang bagi keluarga miskin.
- Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang dampak positif dari pengosongan tanki septik yang dilakukan secara rutin untuk mencegah pencemarah badan air di sekitar rumah penduduk.
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
- Bagi pemberi pelayanan, program ini juga membantu pemerintah daerah dalam mengoptimalkan pendapatan aseli daerah melalui sektor air limbah domestik.
- Mendorong optimalinya sistem pengelolaan air limbah bersistem on-site (terpusat)
- Proses penyedotan menjadi lebih efisien karena setiap hari petugas melaksanakan penyedotan berdasarkan jadwal yang sudah disusun untuk setiap rumah tanpa harus menunggu ada panggilan.
- Memberikan peluang kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah daerah dalam melaksanakan program L2T2.
Namun kelemahan sistem ini adalah banyak stakeholder yang harus berperan aktif untuk menjamin keberlangsungan program, infestasi awal yang cukup besar oleh pemerintah daerah seperti penyediaan infrastruktur pengolahan (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja/IPLT) , penyediaan truck penyedot yang memadai, penyusunan aturan daerah, serta penunjukan lembaga pengelola program.
Dampak besar yang dirasakan bagi lingkungan adalah : 1) dengan memberlakukan sistem zonasi wilayah layanan berdasarkan jadwal penyedotan tentu saja hal ini akan berdampak pada efisiensi bahan bakar truck penyedot, sehingga akan lebih meminimalkan biaya bahan bakar, emisi karbon akibat bahan bakar kendaraan, serta lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar kendaraan karena untuk daerah-daerah jangkauan yang jauh dari IPLT juga dibangun sebuah tampungan sementara (Temporary Storage ); 2) dengan pelaksanaan progam ini masyarakat juga didorong untuk memiliki jamban sehat dengan tanki septik yang kedap dan tidak menimbulkan potensi kebocoran sehingga masyarakat lebih mengenali sistem toilet dan tanki septik dirumah mereka; 3) Akibatnya adalah pencemaran lingkungan akibat kebocoran tanki septik perlahan akan menurun seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penyedotan tanki septik yang rutin dilakukan.
Program ini layak kita dukung dan sudah dibuktikan berhasil pada negara-negara pendahulu program meskipun menggunakan istilah yang berbeda. Semoga dengan diterapkannya program ini Indonesia mampu menjawab tantangan dan persoalan di seputar persoalan akan akses sanitasi yang layak sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat untuk mendorong meningkatnya produktifitas suatu bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H