Kabupaten Pati memang dikenal sebagai penghasil produk perikanan terbesar di Jawa Tengah, namun jika bicara tentang kuliner khas Pati, Â hampir semua orang akan mengarah pada kuliner khas "nasi gandul" yang sudah melegenda dan hampir ditemui disetiap sudut kota.
Kita kesampingkan dulu nasi gandul. Sebagai penikmat kuliner berbahan dasar ikan, kami tertantang untuk menuruti ajakan temen menikmati varian menu masakan ikan di sebuah warung makan sederhana yang terletak di desa Tunggulasari, Kecamatan Tayu sekitar 10 km dari pusat kota.
Adalah Saiful pemilik Rumah Makan Nila Sari yang menjajakan sajian menu masakan ikan nila ini. Uniknya ikan nila ini bukanlah ikan nila yang sering kita temui dipelihara dikolam air tawar, namun ini jenis nila unggul yang dipelihara di air payau/asin. Ikan nila salin ini ternyata mulai marak sebagai primadona baru di Pati. Para konsumen dunia bahkan menjulukinya sebagai "chicken of the water" karena tekstur daging dan cita rasanya yang baik dan pak Saiful sendiri melabelnya sebagai ikan kakap kw dua.
Warung makan ini juga menyajikan nuansa alami. Ada  3 (empat) buah bale- bale yang dikelilingi 6 (enam) kolam pemancingan ukuran lumayan besar. Jadi anda juga bisa dimanjakan dengan menjajal keahlian anda dalam memancing ikan.
Ada sedikitnya 12 (dua belas) varian menu ikan nila salin ini, namun menu andalan yang paling banyak diserbu para penikmat kuliner yakni nila asam manis, nila bakar, nila garang asem dan nila kuah mrico. Jangan tanya cita rasanya, yang jelas sebagai penikmat kuliner saya bisa pastikan bahwa ini salah satu masakan ternikmat yang saya temui. Tekstur daging nila salin yang lembut dan tebal, gurih dan tak berbau lumpur ditambah dengan bumbu masakan yang super lezat menjadikan kuliner nila salin milik pak Saiful ini berbeda dengan menu ikan jenis lain dan ini yang menjadikan warung sederhananya tidak pernah sepi dari pembeli.
Citarasa menu masakan nila salin ini diakui oleh Suprianto, penikmat kuliner asal Jakarta. Â Menurutnya, varian menu masakan ikan nila salin ini berbeda dengan yang lain. Ia mengaku, citarasa ikannya sangat menonjol mirip dengan ikan kakap.
"Ini menu luar biasa nikmat. Makanya tadi saya jajak menu yang berbeda. Menu yang paling saya suka yakni nila salin asam manis dan nila salin garang asem. Kesan pertama, saya jatuh hati dengan menu yang disajikan. Jadi jika anda ke Pati, RM. Nila Sari ini patut menjadi referensi utama dan anda pasti tak akan kecewa. Apalagi harga per porsi yang sangat murah. Bayangkan anda hanya merogoh kocek Rp. 20 rb tapi perut dan lidah anda terpuaskan.", ungkap Supri yang mengaku akan kembali jika berkesempatan ke Pati.
Ditanya kaitannya dengan omzet penjualan, Saiful menyampaikan bahwa omzet per bulan saat ini mencapai Rp. 75 juta - Rp. 100 juta per bulan.
"Kami menghabiskan ikan minimal 50 kg per hari. Alhamdulillah pelanggan semakin banyak. Kami juga berniat untuk buka warung sejenis di pusat kota. Memang misi kami membuka kuliner ini yakni untuk mempromosikan jenis ikan nila salin ke masyarakat Pati khususnya dan upaya ini terbukti berhasil. Mohon do'anya agar terus berkembang", pungkasnya.
Bila anda berkesempatan ke Pati, maka tak lengkap jika anda tidak mencoba referensi varian menu kuliner ikan nila salin ini. Dijamin anda akan ketagihan dan yang pasti anda telah menentukan pilihan cerdas dengan mulai rutin mengkonsumsi ikan. Seperti kata bu Susi "tak makan ikan, tenggelamkan! "