Mohon tunggu...
Ledya Akmal
Ledya Akmal Mohon Tunggu... karyawan swasta -

i'm a woman with a thousand dreams

Selanjutnya

Tutup

Catatan

From Zero to Hero

23 Juli 2011   14:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kick Andy Jumat malam, 22 Juli 2011 :
Selalu menyajikan peristiwa, ulasan yang membangkitkan semangat memotivasi dan banyak memberikan contoh yang baik. Itulah yang membuat Kick Andy menjadi tayangan favorite.  Episode kemarin malam menampilkan perjalanan hidup empat orang sukses, setelah melewati banyak tantangan dan kegagalan berkali-kali.

Adalah yang pertama Lulu Fatturahman, awalnya seorang pelayan rumah makan. Berasal  dari Lombok, anak seorang guru SD yang sederhana. Bersekolah dengan biaya sendiri hasil bekerja sebagai pelayan. Sebagai imbalan kerja keras dan semangat pantang meyerah, sekarang Mas Lulu memiliki hotel dan resort di Lombok. Sebuah misi mulia untuk memberdayakan masyarakat dan anak-anak kurang mampu  juga direalisasikan.  Lulu merekrut banyak tenaga tamatan SD  untuk bekerja di resortnya, disamping memberikan pelatihan bahasa Inggris dan ilmu kepariwisataan.

Kedua, Wibowo seorang lulusan SD berprofesi sebagai tukang ojek dgn penghasilan Rp 20.000 perhari pada tahun 2000. Keinginannya yang gigih untuk mengubah nasib, membuatnya tak henti berpikir apa yang bisa dilakukan selain menjadi tukang ojek. Keputusan  untuk membuka tempat pencucian mobil secara manual di perumahan, setelah berkali-kali gagal, akhirnya membuahkan hasil. Saat ini Wibowo telah memiliki lima tempat pencucian mobil dengan teknologi robotic. Ratusan karyawan pun dimilikinya, mulai dari yang tamatan SMP sampai dengan pascasarjana. Bahkan usahnya mulai ekspansi ke produk supporting seperti sabun atau shampoo untuk carwash dan diekspor ke India dan Afrika.

Ketiga, Erwin Tenggono, pegawai gudang menjadi presdir sebuah perusahaan farmasi. Lulusan SMA,  kemudian melanjutkan kuliah sambil bekerja. Prinsipnya kerja keras, dan tidak pernah takut gagal.

Keempat adalah Muhammad Sani, Gubernur propinsi  Kepulauan Riau. Dulu adalah seorang penjual air keliling dan pemungut bola tennis. Setamat SMA, bekerja di kantor Camat dengan tugas membuat amplop dari kertas bekas. Beliau percaya bahwa  kesabaran, menjaga silaturahim, dan selalu bersungguh-sungguh dalam bekerja akan selalu membawa kebaikan. Kiat ini yang selalu diterapkan  sehingga karirnya menanjak terus sampai akhirnya menjadi seorang gubernur.

Cerita keempat tokoh diatas memang bukan yang pertama kali saya dengar. Namun selalu saja menarik perhatian dan menimbulkan semangat. Terlepas dari kekurangan individu masing-masing, ada hikmah kebaikan yang patut dicontoh.

Kesimpulan dari keempat tokoh diatas, bahwa kesuksesan itu dapat diraih dan dimiliki oleh semua orang. Tidak peduli kaya atau miskin. Yang harus dimiliki adalah berpegang teguh pada prinsip:


  • kerja keras dan tidak takut gagal
  • komunikasi dan menjaga silaturahim yang baik dengan semua orang
  • selalu menjaga kepercayaan
  • tidak pelit berbagi dan selalu berempati terhadap orang lain.


Salam semangattt.. !!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun