Mohon tunggu...
Lecon Alfate
Lecon Alfate Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Wanita dengan tinggi yang tidak semampai, cenderung kurus. Senang membaca, menulis dengan skill yang masih terus dikembangkan sampai saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Cinta Mati Kekasih

20 Februari 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekasih dengan alasan yang coba ku urai aku rangkai surat ini jadi sekelebat rasa berpadu hatiku penuh timang-timang sayangmu kau masuk dan mengunci diri didalam berharap aku terus menyanyikan nina bobo hingga kau terlelap selamanya bersama kontrakan debar jantungku Kekasih semalam kau hidupi mimpiku oh penuhlah dengan cinta berbagai semerbak kau hampiri aku pelan, perlahan adegan selanjutnya mudah tertebak kau akan menutup mataku hingga aroma tanganmu membaui sebagian udara yang kuhirup dan aku jelas salah colekan halus dipundak membuatku berpaling lekat-lekat matamu bicara kubaca tanda seru berurut ku tahu ini tak biasa kau mulai bicara aku tak mau dengar Deg.. deg.. deg.. jangan sekarang kekasih telingaku tak siap mendengar apalagi hati tak siap pula waktuku waktumu dalam baka kita baru saja mencicipi fana indah bukan? genggamanmu dingin kekasih masuki lagi jasad itu biar kita nikmati kehangatan atau jemput aku di tepian tanah basah untuk bersama berbagi kebekuan Kekasih cinta kita mampu membakar es sebelum kau berucap aku mencintaimu tanpa waktu ketika IA membuat jarak sebelum ku balas berbisik aku hidupi kematian dalam jarak ini lalu kekasihku pergi setelah menampar dunia kembali aku tersedu dini hari... *dan apabila cinta ibarat waktu, maka kamu adalah keabadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun