Ramadhon momentum untuk intropeksi, muhasabah diri seberapa besar kita perhatian akan dunia dan akhirat. Seberapa banyak amal yang telah kita kumpulkan di dunia ini utuk bekal kita di akhirat. Apakah malah kita sibuk memikirkan dan berupaya hanya untuk urusan dunia saja. Padahal Ajal Kematian semakin hari semaki mendekat.
Banyak nasehat Ulama yang mewanti-wanti akan pentingnya persiapan kita utuk menghadapi alam akhirat, sebuah syair yang disampaikan dalam Kitab Nashoihul Ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani menyebutkan :
Yaa man bi-dunyahu-staghal * qad gharrahu thuulul amal
Awlam yazal fii ghaflatin * hatta dana minhul ajal
Almautu ya'ti baghtatan * wal qabru shunduuqul 'amal
Ishbir 'alaa ahwaalihaa * lamauta illa bil ajal
Wahai orang yang sibuk dengan dunianya * sungguh dia telah tertipu oleh banyaknya angan-angan
Atau dia tidak pernah berhenti dalam kelalaian * hingga ajal yg ditentukan mendekatinya
Sungguh Mati itu datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan * sedangkan kubur sudah menanti sebagai petinya amalan di dunia
Bersabarlah menghadapi kesusahan dunia ini * karena kematian tak akan datang kecuali karena sudah ajalnya.
Dari syair ini kita bisa mengambil nasehat bahwa kehidupan ini harus kita jalani dengan seimbang, jangan sibuk dunia tapi lupa akan bekal amal kita untuk akhirat, karena sibuk dunia tak terasa ajal kita semakin mendekat. Bersabarlah menghadpi berbagai kerumitan dunia ini, karena kematian tak akan datang kecuali karena sudah ajal menjadi ketetapan. -Lebe Ali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H