Mohon tunggu...
Puja sari
Puja sari Mohon Tunggu... -

Friendly and I'm so humble

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidur

14 Februari 2015   22:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku berlari menuju rumah saudara, jantungku berdetak kencang dan tubuhku gemetar. Sebelumnya Ibu berkata agar aku mengikutinya. Entah apah yang terjadi dengan ibu, hingga ia berpikir seperti itu. Ibu memintaku untuk pindah agama. Ku lihat tatap matanya begitu sadis memandangiku, Ibu berkata-kata seolah agamanya yang baru ia anut itu adalah agama paling benar. Aku berusaha meyakinkan ibu bahwa aku juga sangat yakin dengan agamaku. Ibu terus mengoceh dengan nada yang cukup tinggi ia berusaha menekanku. Aku bingung menanggapinya, lalu aku pergi ke rumah saudaraku tapi rupanya mereka tak ingin menanggapi masalahku. Aku kembali menemui ibu, tapi rupanya itu pilihan yang kurang tepat karena saat aku berada dihadapannya ibu berusaha memukuliku, dalam hati aku membaca "ayat kursi" meminta pertolongan Allah swt. Tiba-tiba mata ibu semakin memerah. Tubuhku seakan terjatuh dan melayang. Syukurlah itu hanya mimpi buruk, semoga malam-malam berikutnya tidurku selalu dalam lindungan Allah swt. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun