Mohon tunggu...
Lea Wiraputri
Lea Wiraputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga

Saya orang yang pekerja keras dan ambisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Waspadai Bahaya Sunscreen bagi Terumbu Karang

9 Juni 2022   12:00 Diperbarui: 9 Juni 2022   12:15 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Fenomena skincare-an sudah tidak asing dalam masyarakat, baik itu bagi pria, maupun bagi wanita. Seringkali, iklan-iklan produk kecantikan menawarkan kepada konsumennya untuk mendapatkan kulit yang cerah dengan memakai produk tersebut. Sehingga, orang-orang mungkin berpikir bahwa mereka baru ‘cantik’ saat kulit mereka putih dan terang.

Salah satu cara untuk mencegah kulit mereka menjadi gosong adalah dengan menghindari sinar matahari. Produk kencantikan pada saat ini juga telah banyak mengandung SPF (sun protection factor), yaitu sebuah ukuran yang dapat melindungi kulit dari panasnya sinar matahari. Nilai tersebut dapat ditemukan terutama pada sunscreen atau tabir surya. Yuk cari tahu tentang tabir surya yang kita pakai lebih dalam!

  • Manfaat sunscreen

Tabir surya atau sunscreen yang biasa dipakai memang memiliki manfaat yang berlimpah bagi kulit. Selain melindungi kulit dari bakaran panas matahari, suncreen juga dapat menghambat penuaan dini, mengindari hiperpigmentasi yang dapat menimbulkan bintik-bintik hitam, dan membantu mencegah kanker kulit akibat paparan sinar UV yang berlebihan.

Dibalik kekayaan fungsinya, kita perlu tahu bahwa sunscreen yang selama ini berperan sebagai tameng sebelum beraktivitas keluar rumah terutama saat berlibur ke pantai, bisa memiliki dampak buruk bagi air laut. Menurut para peneliti, sunscreen telah menjadi penyelamat kulit sekaligus pembunuh yang lambat bagi terumbu karang.

Bahaya sunscreen bagi terumbu karang diakibatkan oleh beberapa bahan yang terkandung. Bahan-bahan tersebut di antaranya ada oksibenzo, oktinoksatc 4-metilbenzilidena, dan kamper butilparaben. Zat kimia ini dapat mengganggu aktivitas reproduksi karang, merusak DNAnya, dan menyebabkan coral bleaching atau pemutihan karang.

Namun, menghilangkan bahan tabir surya yang berbahaya hanyalah salah satu bagian dalam hal menyelamatkan terumbu karang. Ada banyak faktor yang terlibat, tetapi ketika kita terus belajar dan mengambil tindakan, kita memberikan kesempatan yang lebih baik bagi terumbu karang untuk bertahan hidup karena karang yang sehat adalah salah satu ekosistem paling berharga di bumi.

  • Memilih sunscreen yang ramah akan terumbu karang

Cara paling mudah untuk mendapat tabir surya yang tidak akan melihat komponen bahan pada kemasan. Selain itu kita juga bisa membeli sunscreen yang bertuliskan “reef-safe”. Para ahli juga menyarankan untuk menggunakan sunscreen yang terbuat dari mineral, bukan bahan kimia. 

Mereka merekomendasikan menggunakan merek dengan non-nano Titanium Dioxide atau Zinc Oxide sebagai bahan aktif. Tabir surya “non-nano” terdiri dari partikel yang berdiameter lebih besar dari 100 nanometer dan lebih aman untuk kehidupan laut daripada tabir surya “nano”, yang mengandung partikel yang lebih kecil dari 100 nanometer.

Menggunakan sunscreen bukan sebuah kesalahan apabila bijak dalam memilih. Protect our skin, save our marine!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun