Mohon tunggu...
Leanika Tanjung
Leanika Tanjung Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

The Lord is my sepherd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Surat Terbuka untuk Menteri Pendidikan

1 Juni 2020   09:55 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:17 4036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Yth.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nadiem Makarim

Di tempat

Salam pendidikan,

Pendidikan itu penting tapi kesehatan lebih utama. Orang dengan sedikit pengetahuan tapi sehat bisa belajar, sebaliknya yang berilmu tapi sakit, lama kelamaan kepandaiannya tumpul juga.  

Once you stop learning, you start dying -- Albert Einstein

Wabah Corona di Indonesia dimulai awal Maret, ketika dua warga Depok, Jawa Barat dikonfirmasi positif covid-19. Setelah itu, jumlah penderita corona terus bertambah sehingga akhirnya pertengahan Maret, pemerintah memutuskan menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk mengurangi penularan, terutama pada anak-anak. Sistem belajar diubah menjadi online. Tak hanya sekolah, bekerja pun dari rumah. Anak belajar online, orang tua juga bekerja online.

Mendadak online ini, memang terasa berat. Sekolah tidak siap, guru meraba-raba, murid terkaget-kaget, orang tua apalagi. Tanpa persiapan materi pelajaran, fasilitas internet yang tidak memadai, dan tentu saja ketidaksiapan mental semua yang terlibat dalam pendidikan jarak jahu (PJJ) tersebut.

Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia - KPAI menunjukkan ketidaksiapan tersebut. Survei yang dilakukan 13-21 April 2020 di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota itu menunjukkan sebanyak 80 persen responden menyatakan dalam pembelajaran jarak jahu tersebut, tidak ada sama sekali interaksi antara guru dan murid. Percakapan hanya terjadi sebatas memberi dan menagih tugas. Keluhan lainnya adalah sarana belajar yang terbatas dan tugas yang terlalu banyak. Mayoritas siswa tidak senang dengan model pembelajaran ini.  

Baca juga: Dampak Belajar Daring Terlalu Lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun