Kalayangan Dandang atau dalam bahasa Indonesia layang-layang dendang/berdendang adalah layang-layang tradisional khas Kalimantan Selatan, dimainkan ketika usai panen tepatnya pada saat musim kemarau dan lokasi untuk menerbangkannya biasanya di lapangan luas seperti sawah. [caption id="" align="aligncenter" width="419" caption="lomba kalayangan dandang di desa bitahan"][/caption] Seperti namanya Dandang (dalam bhs Indonesia Dendang/berdendang) layang-layang tersebut menghasilkan suara dari kumbangan sejenis bambu yang diletakan dibagian kepala/atas layang-layang. Kumbangan merupakan media yang mengeluarkan suara terbuat dari satu ruas bambu besar jenis batung berdiameter mencapai 12 cm dengan panjang sekitar 89 cm. semakin besar dan panjang Kukumbangan maka semakin nyaring suara yang dikeluarkannya. Layang Dandang sering diberinama atau dinamai dengan nama yang unik seperti, gelar, judul lagu, nama populer khas daerah dll. Keunikan lainnya adalah kekompakkan para pecinta layang-layang ini yang banyak tersebar di dua daerah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Kandangan) dan Kabupaten Tapin (Rantau), berjarak sekitar 130 km dari Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H