Dalam sistem pendidikan dikenal adanya relevansi. artinya sistem pendidikan yang dijalankan mampu untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman dan juga masyarakat. itulah kenapa pembaharuan pendidikan penting untuk dijalankan. pembaharuan pendidikan merupakan upaya untuk merombak atau memperbaiki pendidikan baik dari segi sistemnya, kurikulumnya, hingga tenaga pendidiknya sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan tersebut menilik dari tingkat keberhasilan pendidikan yang sebelumnya. dalam pembaharuan pendidikan tersebut, ada yang sifatnya dipertahankan seperti landasan filsafat yaitu pancasila, dan ada pula yang perlu di perbaharui karena menimbang dari segi landasan sosial yaitu perubahan dalam masyarakat, dan juga landasan psikologis yaitu tentang daya pikir peserta didik yang juga akan berkembang mengikuti perkembangan zaman
jika berbicara mengenai relevansi pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman. lalu, bagaimanakah seharusnya pembaharuan bidang pendidikan dilakukan dimasa pandemi ini? sebagaimana kita tahu, dengan adanya Pandemi yang sudah melanda lebih dari satu tahun ini segala aktivitas menjadi sangat terbatas, begitu pula dengan pendidikan. dunia pendidikan mau tidak mau harus merekonstruksi sistem yang dijalankan karena pandemi ini. pembelajaran pun mulai dilkukan secara online dengan mengandalkan internet dan e-modul yang diberikan guru. meskipun secara bertahap, mulai dilakukan sistem tatap muka dengan memakai shift, namun pada nyatanya hal tersebut juga tidak efektif.
Kemudian pada akhirnya pemerintah lewat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Dimana dalam kondisi khusus dalam hal ini Pandemi Covid 19 Â satuan pendidikan bisa bisa memakai kurikulum yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan wilayahnya. keputusan inilah yang kemudian melahirkan Kurikulum yang dikenal dengan Kurikulum Darurat Covid 19. dimana ada 3 pilihan yang bisa dilakukan oleh satuan pendidikan. yang pertama, tetap mengacu kepada Kurikulum Nasional. Yang kedua, memakai kurikulum darurat. dan yang ketiga, melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Â sistem ini merupakan hal yang mau tidak mau harus dijalankan dalam dunia pendidikan sekarang, karena sudah dianggap sebagai alternatif terbaik agar pendidikan bisa tetap berjalan meskipun dengan akses yang terbatas.
Pembaharuan pendidikan di masa Pandemi menjadi polemik bagi berbagai pihak. Â banyak sekali muncul pertanyaan, mulai dari efektifkah pembelajaran daring, keterbatasan sarana dan prasarana untuk mengakses internet, dan lain sebagainya. lalu kira-kira bagaimana solusi agar efektivitas dari kurikulum darurat, atau pun kurikulum yang disederhanakan bisa lebih baik? jawabannya adalah berada pada diri pelajar maupun pengajar itu sendiri. melihat dari pendidikan daring yang sudah berjalan saat ini, bisa dilihat bahwa banyak sekolah yang menerapkan penyederhanaan kurikulum. namun yang perlu diperbaiki adalah:
1. sesuai protokol kesehatan, jumlah siswa dalam satu kelas kini dibagi menjadi 2 atau separohnnya. sehingga tenaga pendidik harusnya mampu memberikan feedback atas pekerjaan yang dilakukaan peserta didik. bukan hanya sekedar, memberi tugas, dikumpul, diberi nilai, lalu diberi tugas lagi.
2. adanya motivasi dan juga keaktifan guru dan juga lembaga pendidikan untuk mendorong peserta didik agar lebih semangat belajar walaupun secara daring. contohnya adalah dengan pemberian reward
3. kurikulum yang disederhanakan tersebut harus benar-benar melihat kondisi sosial dan masyarakat tempat siswanya tinggal. sehingga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyanggupi pekerjaan sekolahnya
4. siswa harus punya tanggung jawab dan konsistensi. dalam artian, merekan benar-benar serius mengikuti pembelajaran  dan aktif mencari sumber-sumber belajar yang relevan dari berbagai sumber untuk meningkatkan pemahamannya
5. dalam pendidikan dimasa pandemi, sistem pendidikan juga harus lebih meningkatkan tingkat partisipasi orang tua dan masyarakat. hal ini dikarenakan, orang tua sera masyarakat seakan sudah menjadi penganti sekolah yang harusnya dilakukan didalam kelas. dengan kontrol dan partisipasi masyarat juga orang tua, diharapkan peserta didik akan lebih serius mengikuti pembelajaran online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H