Refleksi Hakekat Kemanusiaan
Salah satu sebab kita tidak berubah adalah ketidaktahuan kita akan jati diri kita sendiri. Atau dengan kata lain tidak menyadari diri kita sendiri. Kita tidak  menyadari siapakah diri kita, untuk apa kita berada seperti sekarang, ke mana kita melangkah dan apa yang kita perbuat menuju tujuan kita. Kondisi dimana kita tidak menyadari keberadaan kita sendiri menjadi sebab persoalan kita tidak mengalami perubahan hidup dari hari ke hari.Â
Kita senantiasa berjalan di tempat. Banyak hal yang kita lewati dalam keseharian kita dengan berbagai macam pengalamannya, tetapi karena kita tidak menyadari diri, kita tidak mampu memberi makna pengalaman tersebut. Pengalaman tersebut juga tidak memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada kita.
Manusia adalah makhluk berakal budi yang mampu berefleksi. Atau dengan kata lain refleksi adalah hakekat kemanusiaan kita. Ada banyak keraguan ketika orang mengatakan bahwa hanya manusia saja hewan yang berpengetahuan, hewan linnya tidak. Karena faktanya ada hewan yang mampu mengoperasikan otaknya. Hewan juga memiliki kepekaan pada lingkungan bahkan jauh lebih peka dari manusia. Refleksi menjadi kemampuan manusia yang tidak dimiliki oleh hewan lain di dunia ini.
Reflkesi diri adalah tindakan seseorang untuk berusaha menilai dan mengkaji diri sendiri, kebiasaan-kebiasaan diri dan perilaku yang menjadi menjadi identitas dirinya. Atau dengan kata lain refelski adalah tindakan menilai keseluruhan aktivitas kita selama satu hari. Refleksi diri sering juga diartikan sebagai instropeksi diri yaitu proses pengamatan terhadap diri sendiri.Â
Introspeksi atau refleksi diri sama artinya juga dengan kontemplasi. Ketiga istilah ini memiliki makna yaitu tindakan melihat diri sendiri dan melakukan pengungkapan pikiran yang disadari. Inilah kemampuan hebat yang dimiliki oleh manusia dibandingkan dengan hewan lainnya di bawah kolong langit ini.
     Refleksi Mengungkap Eksistensi Kedirian Kita
Eksisitensi diri seseorang akan terungkap dengan berefleksi. Refleksi diri selalu berkaitan dengan pertanyaan pertanyaan seperti siapakah kita, untuk apa kita berada seperti sekarang, kemana kita melangkah dan bagaimana kita bisa melangkah ke tujuan kita? Pertanyaan-pertanyaan itu merupakan inti dari proses perefleksian Eksistensi diri kita agar kita mengenal diri (tahu diri). Mungkin inilah point dari apa yang dikatakan Rene Descartes "Aku Berpikir Maka Aku Ada". Berpikir di sini adalah merefleksikan eksistensi kita yang sesungguhnya.
Siapakah Aku?
Sepintas pertanyaan ini sangat sederhana. Kita bisa menjawabnya tanpa berpikir panjang karena sifatnya individual. Namun, menjawab pertanyaan ini sungguh membutuhkan pengetahuan yang kompleks tentang ke-Aku-an kita. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu sebuah kesadaran bahwa kita adalah manusia yang diciptakan dengan kemampuan atau kecerdasan tertentu oleh Sang Pencipta kita. Atau dengan kata lain kita diciptakandengan berbagai macam talenta yang ada dalam diri kita. Kita perlu menyadarinya dan berusaha mengembangkan kecerdasan atau talenta tersebut.
Setiap orang telah diciptakan dengan kemampuannya masing-masing. Kita berefleksi dan berusaha mengenal kemampuan atau talenta unik dalam diri kita menjadi awal yang baik menuju perubahan.Â