Leah, 33 tahun, seorang guru pre-school Perempuan muda itu menunggu di rumah-rumahan kecil yang menghadap ke pantai.Sendiri...Tak lama pun laki-laki muda itu datang.Mereka berjalan ke bibir pantai.Tangan pun lalu bergandengan.Tampak ragu si perempuan ketika laki-laki itu mengajaknya masuk ke dalam air laut.Namun Ia pun merelakan saat tangannya digandeng menuju lebih ke tengah meski ketakutan dengan ombak masih terlihat.Laki-laki itu mengangkatnya ke punggungnya sambil berenang ke tengah,sekali lagi tubuh perempuan itupun terlepas.Ia pun menepi.. Duduk di atas pasir sambil matanya lekat menatap laki-laki yang bersamanya,yang masih di tengah air laut sana.Mereka sangat minim kata-kata namun tatapan mata mereka tampak mereka telah saling tahu,saling mengerti,dan sangat intim.Laki-laki itu menepi,mereka berbicara...sedikit dan sebentar lalu berpindah ke sisi pantai yang justru tepat di depan pandangan mataku.Tetap saja perempuan itu hanya sebentar berada di air yang hanya sampai di pinggangnya.Selanjutnya ia duduk diatas gundukan batu.Tubuhnya memang masih terkena lemparan buih dari ombak yang berlari namun Ia terlihat lebih merasa aman dibandingkan ketika tubuhnya berada di dalam air laut,meskipun bersama laki-laki yang tadi Ia tunggu itu.Mereka berpindah ke tempat pertama mereka masuk ke dalam air laut.Perempuan itu tetap berdiri ragu tanpa masuk ke dalam air laut.Laki-laki itu memang tetap tersenyum namun entah apa yang ada di pikirannya ketika kemudian Ia melepas t-shirt hitam yang membalut bagian atas tubuhnya.Mereka berdua masih minim kata.. Laki-laki muda itu justru tampak berbicara dengan lebih akrab pada dua anak perempuan berseragam sekolah yang merelakan tubuh mereka digulung ombak.Dua anak itu tertawa lepas dan benar-benar menikmati suasana pantai.Mereka berlari menuju sisi lain laut untuk kemudian kembali bermain dengan gulungan ombak, meninggalkan laki-laki muda itu dan perempuan yang masih terduduk di atas pasir dengan kaki sesekali tersapu buih-buih ombak.Tatapan mata dan tubuh mereka seakan paham tentang apa yang mereka inginkan... Dari minimnya kata-kata yang terucap dari bibir mereka namun mereka seakan telah saling mengerti....apakah mereka belum pernah bertemu sebelumnya? Apakah mereka telah sangat akrab di facebook atau di social media yang lain? Ide siapa untuk mengajak bertemu di pantai senja tadi?Demikian percayakah perempuan itu bertemu seorang diri dengan laki-laki itu? ....Kemanakah mereka setelah dari pantai ini?Senja makin menggantung.Makin tidak terlihat jelas sosok tubuh siapa di samping kita.Namun bukankah kita tahu siapa yang disamping kita itu? Dia adalah laki-laki dan kau perempuan. Malam ini, di kamar ini...saya masih bertanya-tanya,kemanakah mereka berdua setelah itu?Namun saya yakin mereka yang telah saling tahu itu sekarang telah berada di tempat yang nyaman,hangat,dan terlindung dari tetes-tetes gerimis di luar sana yaitu di kamar mereka masing-masing dengan bibir tersenyum dan tangan mereka telah mengetikkan satu kalimat,"I miss you :D" Evelyne, 30 tahun, hobby menulis dan internet Tadi pagi saya benar-benar bertemu dengannya, Brandon. Kami memang telah berkomunikasi intens selama satu tahun terakhir ini. Dia tidak berbeda dengan tulisan-tulisannya. Meski barang kali, dia menganggapku terlalu dingin. Tapi ah, bagaimana lagi....aku benar-benar tidak menyangka telah bertemu dengannya. Tangannya nyata memegang tanganku, omigosh....Dia lembut dan tergolong sopan untuk pria seusia dia. Memang sih saya tadi melihat Brandon terlalu ''bersemangat". Lihat ! Bersemangat saya tulis di dalam tanda kutip, ha ha ! Awww, bisa jadi aku yang ke-ge er-an nih. Dia menarik tanganku bahkan mengangkatku ke punggungnya untuk ia ajak lebih ke tengah laut. Aduh, Brandon....saya butuh keberanian lebih untuk masuk ke tengah sana. Tapi...jika kamu kesini lagi, OK deh...AKU BERANI !!! Pantai tadi tidak terlalu ramai, namun juga tidak terlalu sepi. Ada pengunjung yang selalu mengikuti gerak-gerik kami berdua terutama satu perempuan yang oleh teman-temannya dipanggil dengan nama Leah. Bisa jadi itu adalah namanya. Aduh ! Biarpun tidak kenal saya merasa canggung diperhatikan oleh dia. Sayangnya, justru tempat yang ombaknya tidak terlalu besar karena ada gundukan-gundukan batu disitu justru tepat ada di depan dia. Tapi tidak apa-apa lah...tokh, akhirnya dia sibuk dengan teman-temannya. Malam gerimis, coba saya lihat facebook Brandon...apakah ada perubahan ? Tapi pasti dia terlalu lelah untuk langsung online. Yaaa....ada pesan dari dia, " I miss you. Mimpi indah, baby...". Oh, thanks, God...Pucuk dicinta ulam tiba. Saya balas pesan dia," Moi aussi.I miss you, baby.." Brandon, 30 tahun Dia benar-benar gadis yang lembut. Lebih pemalu dibanding tulisan-tulisan di blog maupun di twit dan status facebook dia. Eksotis, dan terus terang saya tidak bisa membandingkan dia dengan gadis lain yang saya kenal disini. Dengannya saya hanya ingin menambatkan hati dan mengisi sisa kehidupan saya di dunia ini. Entahlah mungkin ini yang disebut sebuah karunia, menemukan perempuan yang tepat pada saat yang tepat. Berarti aku adalah pria yang tepat, yang dipilih Tuhan untuknya ? haha, ameennn....saya baru saja mengirim satu pesan untuknya menggunakan kata yang ia ajarkan untukku. Mimpi indah atau has a nice dream.Evelyne menjawab, "Moi aussi.I miss you, baby..." Oh, Ia sudah tidak canggung lagi menyebutku "baby". Pertemuan tadi hanyalah awal mula kebersamaan kita secara nyata, Evelyne. I love you.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H