Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pernikahan Gerhana (13)

11 September 2012   09:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sampai di rumah Sam, aku melihat Janet masih berada di ruang tamu sendirian.

"Kalian tidur di kamarku saja. Kamar tamu masih banyak barang dari Zeamays kemarin. Aku nanti di kamar Ben." Kata Sam.

"Tapi sepertinya aku akan mandi dulu." Kataku. Dari perjalanan pulang berlibur dengan keluarga Sam, perjalanan masuk hutan, tidur di pohon, esok hari akan banyak yang harus dilakukan termasuk untuk ke hutan lagi menyelamatkan ayah Janet...Saat inilah waktu yang tepat untuk membersihkan tubuh sekaligus  melemaskan otot-otot yang masih kaku.

"Ya, mandi saja. Apalagi tadi posisi kalian tidur di atas pohon....Pasti kalian lelah sekali. Sebentar aku ambilkan selimut satu lagi." Kata Sam.

" Kita ke kamar dulu, Sam. Terima kasih." Kataku sambil menerima selimut dari Sam.

"Marie, jangan lupa besok masih ada yang harus kita selesaikan." Kata Sam. Aku hanya  mengangguk. Oh, agak menyeret kaki juga melangkah ke kamar Sam. Mata masih mengantuk. Tidak hanya aku Janet pun demikian. Sampai di kamar, Janet langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan mata terpejam sementara aku langsung mengambil baju ganti dan peralatan mandiku.

Thanks, God. Air hangat dan busa sabun seakan meluruhkan semua kepenatan yang ada di kepala dan tubuhku. Dalam hati aku berkata, " Janet, di dalam hutan kita tidak menemukan penginapan, hotel, atau pun villa. Namun air hangat dan tempat tidur disini lebih dari sekedar penginapan, hotel, atau villa di manapun. Kau harus merasakan air hangat ini, Janet. Kau harus membersihkan tubuhmu agar besok kembali segar untuk kembali ke dalam hutan menyelamatkan ayahmu. Maaf, Janet. Kalau nanti aku harus membangunkanmu dari tidurmu."

Selesai memakai handuk dan berpakaian, aku buka pintu kamar mandi tapi mengapa Janet tidak berada di atas tempat tidur ? Aku masih bertanya-tanya dengan pandangan menyapu ke seluruh penjuru kamar. Tiba-tiba....

"Huuk !!!" Sebuah tangan dengan kuat memukul rahang kananku hingga terasa sangat nyeri dan membuat tubuhku terdorong ke sudut kamar.

"Janet ?" Janet menatapku dengan tatapan mata menyala.

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun